Mohon tunggu...
Bato Kapua
Bato Kapua Mohon Tunggu... Musisi - Pelaku Kegiatan Sosial

Melakukan sesuatu jauh lebih baik daripada menunggu sesuatu terjadi.

Selanjutnya

Tutup

Bola

FIFA Tegas: PSSI atau Pemerintah?

16 Januari 2016   11:17 Diperbarui: 16 Januari 2016   12:10 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nah... ini yang paling dibenci oleh 10PC, pemuda pancasila, dan kroni bakrie. Pasti alasannya Tidak sesuai dengan Statuta, FIFA tidak kenal pihak ketiga (pemerintah). Jangan salah kawan... FIFA justru berani melanggar statutanya untuk bertemu dan bicara dengan pemerintah alias pihak ketiga. Bahkan FIFA tidak ragu melepas KEANGKUHANnya untuk memelas-melas ingin ketemu pak Jokowi dan pak Nachrowi. Mengapa demikian? Karena INDONESIA alias NKRI ini adalah pasar TERBESAR bagi FIFA, baik regional Asia maupun secara Internasional (penduduk banyak dan gila bola). FIFA rugi bangat deh kalo PSSI di bekukan.

Saya punya secuil keyakinan bahwa FIFA akan memilih kerja sama dengan Pemerintah karena FIFA tahu, tanpa campur tangan pemerintah, PSSI tidak mungkin bisa menjalankan kegiatannya. Hanya PSSI aja yang SONGONG seolah-olah tidak butuh pemerintah. Hal itu juga nyata bagaimana FIFA mengharuskan hadirnya unsur Pemerintah yang notabene melanggar Statuta, tapi toh dipaksakan masuk dalam tim Adhoc. FIFA sadar bahwa sepakbola Indonesia harus punya RUH yang di  gerakkan oleh pemerintah, selain itu...PSSI bakal ngaco.

Saya pun punya segenggam ASA bahwa FIFA akan memilih kerjasama dengan pemerintah karena APPI sendiri telah mengungkapkan bahwa FIFA terus berkomunikasi dengan Pemerintah. "Menanggapi pemberitaan yang mengatakan bahwa Pemerintah tidak akan turut serta dalam Tim Ad-Hoc, namun kami tetap mengirimkan perwakilan ke Tim Ad-Hoc tersebut karena hal ini didasari oleh korespondensi kami dengan FIFA yang menyatakan bahwa FIFA masih terus berkomunikasi dengan Pemerintah dan meyakini akan ada perwakilan pemerintah dalam Tim Ad-Hoc karena FIFA menyatakan masalah hanya akan terbenahi jika ada keikutsertaan pemerintah dalam Tim Ad-Hoc." disini . Artinya APPI yang sudah mengeluarkan ultimatum, TAHU bahwa FIFA pun sangat SEGAN dengan pemerintah Indonesia. Dan itu memang seperti yang pak Jokowi sudah sampaikan bahwa tidak ada sepakbola, bagaikan obat pahit yang mesti di tenggak. Suatu keyakinan bahwa Indonesia orapopo tanpa PSSI atau FIFA sekalipun.

Saya masih punya sebongkah harapan bahwa FIFA akan memilih kerjasama dengan Pemerintah karena FIFA sudah TAHU, Pemerintah MENUTUP Pintu bagi PSSInya si lanyalla. sementara si lanyalla masih bersikukuh menduduki jabatan SEMU-nya. Tentu FIFA tidak menutup mata, tentu FIFA sedang mengendus nasib bisnisnya di Indonesia ini. Tentu FIFA sudah ambil sikap SENYAP bahwa PSSI tidak punya kans, jika si lanyalla masih tetap ngotot.

Nah.... bagaimana FIFA akan melakukannya? Saya, sudah mengendus dari Agenda Kongres Luar Biasa FIFA tanggal 26 februari 2016 nanti. Yaitu dimana dalam agenda ke 4. Skors dan pemecatan negara anggota.  Ada dua bagian penting disini yaitu SKORS Dan PEMECATAN. APa yang dialami oleh PSSI saat ini adalah Sanksi yang apabila diteruskan maka jadi skorsing yang punya rentang waktu yang cukup lama. Tetapi jika FIFA melihat dari sepak terjang PSSI yang selalu dirundung MASALAH serta anggapan bahwa PSSI tidak punya KANS lagi dimata Pemerintah, maka kemungkinan FIFA akan melanjutkannya pada target kedua yaitu PEMECATAN. Mengapa? Menurut saya, jika FIFA sudah tahu bahwa Pemerintah sudah TIDAK mau berurusan dengan la nyalla, maka BUAT apa Berurusan dengan PSSI lagi. Toh tidak ada KANS. Maka PEMECATAN akan terjadi, PSSI akan di DEPAK keluar. Hal ini juga menjadi TRIK bagi FIFA, jika PSSI di DEPAK, tentu FIFA akan lebih MUDAH bekerjasama dengan PEMERINTAH. Tidak perlu lagi di embel-embelin Statuta, langsung jalin kerjasama. Jika itu terjadi, maka BESAR kemungkinan akan LAHIRNYA FEDERASI yang BARU. (Logika BUTA: Jika FIFA cukup memproyeksikan dengan SKORSING saja, NGAPAIN Nulis PEMECATAN sebagai salah satu AGENDA. Tentu CUKUP agenda no. 4. SKORSING Negara anggota tanpa EMBEL-embel PEMECATAN...logis gak? hehe #kode)

Duh...kepanjangan deh... Intinya..FIFA tahu, paham bahwa TIDAK MUNGKIN masalah PSSI selesai tanpa PEMERINTAH. Selebihnya FIFA paham, Sangat MUNGKIN Sepakbola Indonesia selesai tanpa la nyalla. Jadi BUAT apa Repot-repot bentuk Tim adhoc, bolak balik ke Indonesia, ngabisin uang, tenaga,pikiran, jika toh SIA-SIA...Sudah Depak aja, selesai.

Akhirnya... Kongres Luar Biasa FIFA semakin dekat...tim adhoc semakin suram, PSSI semakin kejepit, 10PC hang...! Kacau....apakah yang akan terjadi? Tanya aja sama rumput yang sedang bergoyang..atau tanya sama istri tetangga yang sedang jemur kain...jangan harap ada kolaborasi, persatuan,dll..hahahahahahayyyy. Semoga PSSI Baik-baik saja.

siap-siap bodrex...!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun