Mohon tunggu...
Putri Pamuji
Putri Pamuji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ba'ti Putri Pamuji (Putri), Mahasiswa S2-Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Putri, Lahir di Trenggalek, 12 Oktober 1988 Sedang menempuh studi Magister Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya; Read-Write Enthusiast; Culinary Business Fighter

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pencapaian Hidup Tertinggi

9 September 2021   11:56 Diperbarui: 9 September 2021   12:14 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa sulit tengah kita hadapi. Tahun 2021 yang sejak dinyalakan kembang api tengah malam pergantian tahun itu segala permasalahan telah menanti. Mengiringi perjalanan pandemi Covid-19 yang sedemikian banyak mencatatkan kematian, bencana alam seperti tidak mau kalah. Sepanjang Januari -- Maret 2021 Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) mencatat sejumlah 354 kejadian bencana banjir, 197 musibah angin puting beliung, 155 musibah tanah longsor, 78 musibah kebakaran hutan, 13 musibah gempa bumi, 12 kejadian gelombang pasang & abrasi, dan kasus kekeringan. Ditambah lagi saat ini semakin banyak terungkap kasus pelecehan dan kekerasan seksual, tidak tertinggalkan kasus penyimpangan seksual yang semakin merajalela.

Kabar kematian tersiar setiap hari. Ribuan nyawa melayang. Kematian sepertinya menjadi tidak sakral lagi ya.

Harga diri seperti hanya bualan, ditelan nafsu yang merusak. Rasa malu dikebiri. Rasa kemanusiaan seperti hilang, asing tak dikenal.

Kondisi carut marut ini menjadikan mental semakin sensitif. Sedikit goncangan meluruhkan kewarasan. Sedikit kekurangan merontokkan kesyukuran. Sedikit kesedihan menumbuhkan keputusasaan. Isu mental health menjadi trending saat ini. Bersyukur, semakin banyak wadah sosial yang peduli terhadap kesehatan mental. Kampanye tentang mental health mulai marak mengisi rak-rak toko buku dan kolom-kolom media sosial.

Kamu adalah agennya sekarang! Entah siapapun kamu, inilah saatnya kamu membenahi dirimu sendiri sebelum kamu membuat perubahan yang lebih luas.

Perhatikan ini, wahai kamu...

Hidup adalah kepingan permasalahan. Masalah satu selesai, muncul masalah yang lain. Beralih masalah hari ini, berulang muncul masalah yg kemarin. Tugasmu adalah menyelesaikan masalah demi masalah itu. Lalu apakah hidup hanya akan berkutat dengan masalah, mencari solusi, selesai, lalu bertambah masalah lagi? Bagaimana jika satu masalah belum selesai sudah bertambah masalah yang lain? Dua masalah? Tiga masalah? Empat masalah?

Tidak. Tidak semua permasalahan harus selesai saat ini juga.

Tetapi jangan kamu hidup hanya mencari kebahagiaan. Gagal mendapatkan kebahagiaan lebih pedih kecewanya. Biarkan kebahagaiaan datang sendiri. Tidak perlu terlalu dicari, apalagi diharapkan. Jika kamu berani berharap pada dunia kamu harus siap dengan kepedihan yang sangat dalam.

Lalu hidup mencari apa? Mencari kesusahan? Susah tidak perlu dicari, susah sudah datang bertubi-tubi. Itu hanya perasaanmu saja karena terlanjur tidak menyukai hidup susah. Coba renungkan dalam-dalam. Benarkah kamu benar-benar kesusahan? Sepertinya tidak. Biasa saja. Banyak yang lebih susah hidupnya dari kamu.

Yin dan yang. Hidup itu seimbang, ada susah ada senang. Hiduplah berdampingan dengan keduanya. Terimalah kesenangan, nikmatilah kesusahan. Hidup memang isinya seperti itu. Kamu harus kuat, setidaknya untuk dirimu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun