Mohon tunggu...
Putri Pamuji
Putri Pamuji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ba'ti Putri Pamuji (Putri), Mahasiswa S2-Akuntansi Universitas Airlangga Surabaya

Putri, Lahir di Trenggalek, 12 Oktober 1988 Sedang menempuh studi Magister Akuntansi di Universitas Airlangga Surabaya; Read-Write Enthusiast; Culinary Business Fighter

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memiliki Rasa Khawatir itu Penting, Kok Bisa?

8 September 2021   08:11 Diperbarui: 9 September 2021   16:24 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup bukanlah urusan yang mudah untuk dijalani. Semua manusia pasti pernah merasakan khawatir terhadap masa depan. Mengkhawatirkan hasil ujian sekolah, pekerjaan, jodoh, masa depan anak, dan berbagai harapan hidup lain di masa depan. Rasa khawatir adalah perasaan yang wajar dirasakan bahkan dapat memberi manfaat pada kondisi tertentu.

Dimuat pada laman detikHealth, perasaan khawatir memiliki beberapa manfaat diantaranya dapat membuat seseorang bertindak, membuat seseorang dapat menangani berita buruk dengan lebih baik, dan menjadikan seseorang lebih semangat saat mendapatkan berita baik. 

Perasaan khawatir akan mendorong orang untuk berpikir mencari jalan keluar dari permasalahan yang dikhawatirkan. Tanpa adanya rasa khawatir, orang akan terlalu menikmati masa kini dan melupakan perlunya melakukan perencanaan untuk pencapaian di masa depan.

Rasa khawatir perlu diwaspadai ketika perasaan tersebut berlebihan atau rasa khawatir berlangsug secara terus-menerus. Rasa khawatir yang berlebihan dalam istilah medis disebut sebagai gagguan kecemasan (anxiety disorder). "Gangguan kecemasan umum ditandai dengan perasaan cemas, khawatir, atau takut berlebihan yang berlangsung setidaknya selama 6 bulan", dikutip dari alodokter.com.

Rasa khawatir pada taraf anxiety disorder perlu diwaspadai karena kejadian tersebut sudah termasuk pada sakit kejiwaan. Selain gangguan psikologis,  anxiety disorder dapat memicu beberapa penyakit fisik seperti hipertensi dan stroke. Penderita anxiety disorder memerlukan bantuan psikiater atau seseorang yang membantu melakukan treatment kejiwaan.

Pada dasarnya, rasa khawatir adalah bentuk emosional yang dapat dikelola. Memang, kalau ngomongin perasaan itu sulit tetapi jangan semakin dibuat beban. Yuk, kita coba bersama langkah-langkah berikut untuk mengkompromikan rasa khawatir dalam diri kita agar rasa khawatir yang dialami tetap pada porsi yang memberi manfaat.

Berbincanglah kepada hati. Hati ibarat cermin, hati ibarat raja dan tubuh adalah prajuritnya. Rosulullah S.A.W bersabda, "Hati adalah segumpal daging yang apabila baik segumpal daging itu akan baik pula seluruh tubuh". 

Begitu besar kekuatan hati untuk mengkoordinasikan tubuh manusia. Karenanya, afirmasi positif yang mendalam dengan hati dapat membantu respon diri terhadap perasaan khawatir.

Tanamkan dalam-dalam pada hati kita bahwa semua yang ada adalah milik Allah, bukan milik kita. Masa depan kita akan berlangsung sesuai kehendak Allah, bukan kehendak kita karena kembali pada konsep awal bahwa diri kita adalah milik Allah sehingga Allah lah yang lebih mengetahui yang baik untuk diri kita bukan diri kita sendiri. 

Jadi, lakukan usaha sebaik yang kita bisa mengarah pada keinginan dan tujuan lalu pasrahkan kepada ketentuan Allah. Maka rasa khawatir akan dapat dikendalikan pada porsi manfaat.

Berkoordinasi dengan otak. Banyak orang sepakat bahwa melakukan sesuatu harus dengan berpikir logis. Ciri berpikir logis yaitu memilih untuk memikirkan masa depan daripada memikirkan masa lalu, menelusuri penyebab dari keterjadian, membuat perencanaan sebelum melakukan apa pun, bergerak berdasarkan untung-rugi, bermain strategi, serta identik dengan jadwal rapi dan harus dipatuhi (idntimes.com).

Kaku pada pemikiran logis tidak jarang akan menjadi tekanan mental dan semakin meningkatkan rasa khawatir. Pada saat otak sedang berpikir logis, maka koordinasikan otak dengan hati yang sudah diberikan afirmasi pada pembahasan sebelumnya. Hal ini akan menjadi kontrol untuk otak agar tetap berpikir logis dengan respon yang seimbang dalam menanggapi kekhawatiran.

Bergeraklah. Rasa khawatir akan dapat dikurangi dengan melakukan tindakan Tubuh yang hanya berdiam dan tidak mematuhi perintah yang dikirim oleh otak akan membuat kegelisahan yang berujung kekhawatiran.

Jadi berusahalah selalu produktif bergerak mematuhi perintah otak yang sudah berkoordinasi dengan hati. Lawan rasa malas, gunakan mata, hidung, telinga, mulut, tangan, dan kaki untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat, maka rasa khawatir dengan sendirinya akan terkontrol.

Yuk, kelola rasa khawatir untuk meningkatkan kreatifitas dan semangat dalam berkarya, selain tetap sehat jasmani-rohani.

"Mulailah dari diri sendiri, mulai dari hal kecil, mulailah dari sekarang"

Selamat berjuang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun