Mohon tunggu...
Jazir Hamid
Jazir Hamid Mohon Tunggu... Tutor - PLAT AB I Pelaku Wisata

âž¡ Mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa. [Soekarno]

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Release Tukik Pantai Gua Cemara

6 Juli 2020   02:22 Diperbarui: 6 Juli 2020   03:02 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai Gua Cemara beda dengan pantai pada umumnya, sebagai obyek wisata yang dikemas dalam desa wisata yang berbasis masyarakat menawarkan pesona keindahan alam. Kerimbunan pohon cemara menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Pantai ini terletak di Dusun Patihan, Gading Sari, Sanden, Bantul, Yogyakarta. Posisi berada sekitar 30 km dari pusat kota Yogyakarta.

Secara geografis kawasan desa wisasta Goa Cemara ini berupa kawasan pesisir.  Kurang lebih sepertiganya digunakan sebagai pemukiman penduduk. Beberapa bagian lainnya digunakan untuk kawasan pertanian dan wisata pantai yang dijadikan unggulan.

Release Tukik Penyu

Abd. Halim Muslich Melepas Tukik: Dokpri
Abd. Halim Muslich Melepas Tukik: Dokpri

Di samping sebagai obyek wisata, Pantai Gua Cemara dijadikan sebagai kawasan konservasi penyu. Alasannya, jika tak ada perlindungan, binatang melata sangat  terancam perkembangannya, baik karena binatang pemangsa maupun karena ulah tangan tangan jahil manusia.

Sesuai keterangan Saudara Fajar, Ketua II Forkom Pokdarwis Kabupaten Bantul yang sekaligus sebagai pengelola wisata Pantai Gua Cemara  di sela sela pelepasan Tukik (anak penyu) di pantai Gua Cemara, Minggu, 5 Juli 2020. "Ada beberapa organisasi  yang  berkomitmen atas terbentuknya  zonasi pendaratan penyu seluas 500 M2 adapun organisasi yang dimaksud yaitu Kelompok Mina Raharja dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan persatuan nelayan Pantai Gua Cemara".  

Lebih lanjut Fajar menjelaskan bahwa "Telur penyu ini mulai di kumpulkan dari pantai sejak satu setengah bulan lalu, ada sekitar 6000 telor yang berhasil dikumpulkan untuk dilakukan penangkaran yang membutuhkan waktu sekitar 50 hari". Kemudian akan dilepas liar tukik penyu setelah siap dan dalam kondisi sehat agar insting survival tukik tidak berubah karena proses yang terlalu lama di bak penampungan penangkaran.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian habitat penyu, Release tukik digelar untuk umum pada hari Minggu, tanggal 5 Juli 2020 secara simbolis  dilepas oleh wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslich, yang diikuti oleh komunitas Bantul Harmoni. 

Sebuah komunitas yang bergerak di bidang konservasi alam dan kesehatan yang koamndani oleh Ibu Wakil Bupati Kabupaten Bantul. Hj. Emi Masruroh, M.Pd. yang mendaftar secara reguler  lelang untuk adopsi penyu yang akan dilepas ke laut dengan membayar Rp. 25.000 per satu tukik

Hasil dari lelang tersebut akan digunakan untuk pengembangan Pokdarwis dan sarana pariwisata di kawasan pantai Gua Cemara

Bukan hanya komunitas Harmoni saja yang melelang pada periode 5 Juli ini, tetapi banyak juga masyarakat yang antusias. Dan untuk periode kali ini ada sejumlah 120 ekor tukik yang dilelang untuk dilepas. Di samping ikut pelepasan tukik ini, komunitas harmoni juga melakukan aksi peduli sampah di Pantai Gua Cemara.

Di sampaing sebagai bentuk konsevasi, pelepasan tukik ini  untuk mengurangi ubur-ubur yang di musim tertentu merebak di kawasan pantai. Karena Penyu sangat doyan ubur-ubur, sementara ubur-ubur rakus terhadap ikan, kalau dibiarkan maka para nelayan di wilayah pantai Gua cemara bisa tidak kebagian ikannya.

Release  tukik pertama pada bulan Juni kemaren, karena masih dalam masa gawad pandemi maka tidak dibuka untuk umum. Begitu juga dengan release kedua dan ke tiga juga  tertutup untuk umum.

Akan dibuka kembali nanti setelah evaluasi dan melihat respon publik serta tes ombak pantai.

Pada acara release ini Wakil Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslich menghimbau kepada masyarakat agar ikut menjaga pelestarian penyu dan mengajak  para orang tua untuk memberikan edukasi terhadap putra putinya sejak dini atas pelestarian Penyu agar kelak ketika dewasa punya keperdulian terhadap satwa langka serupa.

Keseruan Peserta Melepas Tukik

Pelepas Tukik: Dokpri
Pelepas Tukik: Dokpri

Mekanisme pelepasan tukik penyu dengan membuat garis sejajar pantai untuk star tukik dilepaskan. Peserta berbaris di batas garis pelepasan. Garis ini sebagai batas kaki, membatasi peserta agar tidak melangkah ke arah jalur tukik berjalan karna bisa berakibat fatal terhadap tukik.

Tukik dipegang lembut, dan diletakkan di pasir menghadap ke daratan, biarkan tukik mencarijalannya sendiri mencari arah laut mengguakan instingnya. Tukik akan berjalan mengarah ke laut  dengan sendirinya. Tertatih, terjungkal, serta terlempar oleh hempasan ombak.

Tidak perlu dibantu, ini adalah first survival tukik. Biarkan dia berlatih, karena masih banyak rintangan yang menghadang di lautan lepas. Campur tangan kita bahkan bisa berakibat fatal.  Jejak kita akan menghalangi jalur tukik, dan yang paling fatal adalah kemungkinan terinjak karena tukik sangat samar di sapir hitam.

Tukik: Dokpri
Tukik: Dokpri

Salah satu peserta acara pelepasan ini adalah Hj. Emi Masruroh, M.Pd. (Ibu Wakil Bupati Bantul)   "Saya datang beserta rombongan Bantul Harmoni" yang didampingi putrinya yang mengaku agak degdegkan dengan aksi ini. "sangat geli di tangan, soalnya kecil dan unyu unyu".  Sementara itu beberapa peserta yang lain nampak begitu gemes dan geregetan ketika memegang tukik untuk dilepaskan di pasir menuju pantai."sangat menarik sebagai wisata edukasi terhadap anak anak" celetuk salah satu peserta yang enggan disebutkan namanya.

Sangat mengasyikkan, release ini sekaligus sebagai moment uji coba New Normal pariwisata Gua Cemara. dan sebagai sebagai langkah melindungi kelestarian penyu yang terbukti hingga sampai saat ini telah berhasil menyelamatkan ribuan penyu di kawasan ini.

Jazir Hamid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun