Mohon tunggu...
Jazir Hamid
Jazir Hamid Mohon Tunggu... Tutor - PLAT AB I Pelaku Wisata

➡ Mengeluh adalah tanda kelemahan jiwa. [Soekarno]

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Home Learning Problem, dari Paket Data hingga Naiknya Tekanan Darah

10 Juni 2020   10:52 Diperbarui: 26 Juni 2020   22:20 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi anak belajar di rumah. (sumber: shutterstock via kompas.com)

Selama Pandemi Covid-19, penerapan proses belajar mengajar terhadap siswa menjadi berbeda, dari pembelajaran luring (tatap muka) menjadi pembelajaran daring (online) sejak pertengahan bulan Maret 2020.

Inilah sebuah jalan keluar untuk sistim pembelajaran yang dapat diterapkan saat pandemi covid-19, dengan melakukan pembelajaran daring (online learning/ online classroom).

Hal ini tampaknya memberikan dampak positif bagi pendidik dan peserta didik untuk belajar secara daring. Awalnya hal ini disambut ceria dan penuh suka cita oleh kebanyakan siswa, namun di tengah perjalanan prosesnya banyak mengalami kendala dan jauh berbeda dari apa yang dibayangkan.

Banyak yang mengeluh lantaran tidak memiliki cukup kuota untuk bisa mengikuti tugas-pelajaran via daring. Akhirnya, mereka saling ketemu untuk memecahkan masalah tugas daring dari Bapak Ibu Guru.

Banyak hal yang dibicarakan, dari pertanyaan bisa kekirim belum tugasnya, bisa kebuka belum gambarnya, paket dataku habis, bagaimana ini dan segala macamnya.

Sehingga, kebijakan social distance atau berjaga jarak pun tidak dipatuhi karena mau tidak mau mereka memilih untuk berkumpul dengan adanya masalah kuota serta akses internet atau lemahnya jaringan Internet di tempat masing masing.

Inilah yang seringkali menghambat kemampuan performa siswa dalam menyelesaikan tugas. Tugas terlambat dikumpulkan karena masalah jaringan, panik, cemas dan stres.

Seperti yang dikeluhkan orang tua siswa di sekitar tempat tinggal saya. Bahwa anaknya mengalami kenaikan tekanan darah karena menerima banyak tugas lewat Hp "Iki piye kok malah dadi ngrepotke bocah, kon sinau daring kok malah njengking(Bagaimana ini kok malah jadi merepotkan anak, suruh belajar daring kok malah tepar), keluh Ibu Sitiyem (bukan nama sesungguhnya) .

Karya Siswa Saat Home Learning. Foto Doc. Jazir Hamid
Karya Siswa Saat Home Learning. Foto Doc. Jazir Hamid

Ia mengeluh karena tugas yang diberikan secara online lebih banyak daripada tugas yang diberikaan saat di sekolah sebelum menggunakan cara sekarang.

Sejak belajar dengan daring di rumah tugasnya melebihi tugas ketika di sekolah, menyebabkan tensi naik karna nguprek HP terus-terusan selama berjama-jam untuk mengerjakan tugas-tugas.

Berdasarkan keluhan keluhan semacam ini seyogyanya para guru juga harus memperhatikan kondisi anak didiknya, baik dari segi ekonomi, letak geografisnya hingga materi tugas yang diberikan.

Sehingga proses home learning ini bisa berjalan dengan menyenangkan dan bermakna buat semua, bukan jadi beban yang justru tidak berpihak pada anak, bahkan bisa mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalnya.

Banyaknya tugas yang diberikan anak akan membuat mereka cemas dan terbebani, hal ini bisa berpengaruh pada melemahnya sistem imun, yang berdampak pada mudahnya serangan virus. Namun semoga saja tidak terjadi hal yang demikian.

Untuk masalah home learning atau belajar secara online barangkali bisa dimanfaatkan tenaga pengajar sebagai kesempatan menumbuhkan rasa ingin tahu anak, memotivasi, mempererat hubungan dan membuat suasana menyenangkan seperti harapan dan impian mereka di awal..

Dalam kondisi covid-19 saat ini, kompetensi akademik untuk sementara waktu bukanlah menjadi prioritas. 

Namun yang lebih penting dari itu ialah kompetensi untuk bertahan hidup dan saling mengingatkan agar selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungan dan kesehatan lahir bathin.

Ilustrasi Hasil Karya Siswa dengan penugasan online. Foto Doc.Jazir Hamid
Ilustrasi Hasil Karya Siswa dengan penugasan online. Foto Doc.Jazir Hamid

Ketentuan Home Learning dan Online Learning yang ditetapkan diusahakan yang bisa mewujudkan komunikasi maupun mentransformasikan interaksi di sekolah ke rumah.

Artinya apa?, yaitu para guru setidaknya bisa melakukan interaksi dengan siswa seperti lazimnya ketika di kelas sekolah.

Tidak hanya sekedar memberi tugas-tugas online. Bukan itu yang diharapkan siswa dan orang tua. 

Para guru harus membuang jauh jauh paradigma bahwa tugas ke siswa sama dengan memberi soal, banyak kreativitas lain yang justru menimbulkan semangat dan mengasah rasa ingin tahu anak-anak.

Saya kira banyak macam tugas yang bisa diberikan dan membuat mereka senang dan bersemangat. Seperti; meminta siswanya membaca buku cerita, atau buku paket LKS yang mereka punya. Kemudian dibikin resume dan sebagainya. Ataupun siswa juga bisa diajak untuk membuat keterampilan membuat masker, hand sanitizer dan hasilnya bisa dikirimkan kepada guru melalui foto.

Di samping bisa menambah pengetahuan dan keterampilan serta pembelajaran kecakapan hidup (lifeskill), kegiatan semacam ini bisa dijadikan sebagai kegiatan refreshing yang menyenangkan, siswapun bisa aktif dan kreatif serta produktif. 

Tidak terlalu membebani dan tidak merasa dikejar kejar waktu

Oleh karena itu agar partisipasi siswa dalam pembelajaran secara daring tetap tinggi namun tidak membuat darah tinggi serta tidak dianggap terlalu membebani, tidak ada salahnya 

jika penugasn materi disampaikan dengan menggunakan media game atau penugasan berbasis produk. Siswa akan lebih tertantang jika diminta menghasilkan sesuatu. 

Hal ini saya rasa bisa meningkatkan kreativitas siswa.

Penugasan yang menghasilkan produk seperti talah disampaikan di atas, yakni: membuat masker, handsanitizer, cerita bergambar, poster, video kegiatan dan lain-lain.

Itulah barangkali yang harus diterapkan kepada siswa dalam pembelajaran secara daring agar tidak terjadi penurunan imunitas terhadap siswa karna stres atau naiknya tekanan darah (tensi)

Jazir Hamid.

Exs. FKIP/PMP-KN. UCY

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun