Mohon tunggu...
Bathsheba Hai
Bathsheba Hai Mohon Tunggu... Full Time Blogger - affsaaggg

dsgsdggsgsg

Selanjutnya

Tutup

Financial

Fkonomi Global dan Strategi Investasi

4 Juni 2024   18:00 Diperbarui: 9 Agustus 2024   14:09 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini, pasar saham Indonesia (IHSG) menunjukkan volatilitas tertentu, sehingga investor harus tetap berhati-hati uji resistance garis moving average 100 hari. Namun, sebelum penembusan tersebut, pasar masih mungkin mengalami koreksi lebih lanjut dan membentuk titik terendah baru.
nternasional (IMF) terhadap ekonomi global, serta kebijakan stimulus ekonomi dari berbagai negara, kemungkinan akan meningkatkan permintaan ekspor Indonesia, sehingga memberikan dukungan bagi ekonomi dan pasar saham Indonesia.

IMF memperkirakan ekonomi global akan tumbuh sebesar 3,0% pada tahun 2024, dan peningkatan ini akan berdampak langsung pada kinerja ekspor Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia, nilai total ekspor Indonesia mencapai USD 231 miliar pada tahun 2023, dan peningkatan hubungan perdagangan ini diperkirakan akan meningkatkan vitalitas ekonomi Indonesia dan memberikan dukungan kuat bagi pasar saham.

Shaan yang sensitif terhadap suku bunga. Oleh karena itu, dalam latar belakang seperti ini, pasar saham Indonesia diharapkan dapat mengambil manfaat dari perubahan positif dalam ekonomi global, terutama perusahaan yang terkait dengan komoditas, seperti MDKA, MBMA, dan ADMR, yang diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 10% hingga 15% dengan dorongan dari peningkatan permintaan.

Edonesia saat ini berada di bawah tekanan besar, terutama karena kebijakan suku bunga Federal Reserve dan potensi gangguan dari pesaing baru di pasar. Baru-baru ini, arus keluar modal asing yang terus menerus juga menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap pasar menurun. Hingga Mei 2023, IHSG turun sebesar 2,8% secara bulanan, dengan arus keluar modal asing mencapai IDR 13,1 triliun. Data ini menunjukkan bahwa sentimen pasar masih cukup hati-hati, dan investor perlu tetap waspada dalam proses investasi.
dan data ekonomi makro. Kinerja pasar Asia secara keseluruhan cukup kuat, yang dapat dilihat dari kenaikan baru-baru ini di pasar saham Jepang, Hong Kong, Taiwan, dan Korea Selatan. Terutama indeks Nikkei 225 Jepang dan indeks Hang Seng Hong Kong masing-masing naik sebesar 1,35% dan 1,13%, menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap pasar ini telah pulih.

Berdasarkan data hari ini, ia itu, investor harus memantau dinamika pasar dengan cermat dan menyesuaikan strategi investasi secara akan bahwa meskipun pasar menghadapi ketidakpastian, dengan strategi investasi yang rasional dan manajemen risiko yang baik, investor masih dapat menemukan peluang di pasar yang bergejolak dan memaksimalkan hasil investasi. Di masa depan, dengan pemulihan bertahap ekonomi global dan stabilitas pasar domestik, pasar saham Indonesia diharapkan mendapatkan peluang pengembangan baru. Investor harus tetap percaya diri, secara aktif menghadapi perubahan pasar, dan menangkap peluang investasi yang potensial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun