Mohon tunggu...
Samz Setiawan
Samz Setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penulis lepas dan Jurnalis independen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Seks Kriminalitas Ditinjau dari Segi Hukum dan Psikologi

28 Mei 2014   04:25 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:02 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya sebelum berhubungan intim, ia akan membuat pasangannya menangis, entah dengan memukul atau melakukan sesuatu yang membuat pasangan merasa sedih sampai meneteskan air mata.

Lalu penyakit skizofrenia yakni gangguan jiwa berat yang mengakibatkan penderitanya memiliki ketidakmampuan menilai realitas. Hal ini disebabkan gangguan keseimbangan neurokimia di otak yang mengganggu fungsinya secara keseluruhan.

Penyakit mental skizofrenia ini melibatkan  pemikiran, emosi, persepsi, kelakuan dan pergerakan. Korban pun bisa dibunuh.

Pembunuhan yang marak terjadi terhadap kaum wanita umumnya karena hal sepele yaitu cinta dan seksualitas. Mereka dibunuh oleh orang-orang terdekat seperti, suami, pacar, mantan kekasih, tetangga, saudara dekat, anak buah, dan lain-lain. Motif mereka membunuh karena cinta ditolak, cintanya diputus, cemburu buta, menolak diajak kencan, menolak berhubungan intim, dan sebagainya.

Kenapa harus diperkosa ? Pemerkosaan adalah tindakan kriminal berwatak seksual.  Seseorang memaksa orang lain untuk melakukan hubungan seksual secara paksa baik dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.

Ini bisa saja terjadi kala seseorang itu masuk kategori hipomania. Yaitu kondisi di mana perasaan yang menaik atau bergairah, gembira, banyak ide dan disertai dengan kegiatan yang juga meningkat tapi menjurus pada kebrutalan.

Memperkosa juga bagian dari sikap kognisi pelaku yakni kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu tersebut. Mungkin saja korban dilihat terlalu cantik dan sensual oleh pelakunya sehingga pelaku banyak berfantasi untuk menikmati kemolekan tubuh korbannya.

Ada beberapa motif kenapa orang membunuh diakibatkan gejala negatif seperti ini, keganasan, kebebasan mutlak tanpa nilai moral, alkohol, seks dan lainnya.

Alasan orang membunuh bisa saja akibat dengki, dendam, kekuasaan, tamak, cemburu, ingin menutup rahasia dan lainnya.
Untuk kasus Apriliani Dewi, pelaku bisa saja membunuh karena ingin menutup rahasia di mana pelaku ingin menutup kesalahan yang dilakukan agar tidak diketahui orang lain.

Awalnya pelaku terobsesi dengan kecantikan korban. Dia lalu ingin ‘cicipi’ tapi karena bukan kekasih, korban menolak. Pelaku tidak bisa menahannya (hipomania). Dia pun beraksi untuk mendapatkan apa yang ada dalam pikirannya kala itu. Korban pun diperkosa.

Lalu kenapa harus dibunuh ? Dr Charles Raison, seorang psikiater mengatakan pembunuhan itu termasuk perasaan putus asa, malu, dan terjepit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun