Mohon tunggu...
Basyariah Meeng
Basyariah Meeng Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

twitter : @riah_meeng\r\n\r\nhttps://www.facebook.com/riah.mandira

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Usia yang Ideal untuk Menikah

21 Oktober 2015   11:17 Diperbarui: 21 Oktober 2015   11:41 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Mengapa sih kita harus menikah? Jawabanya mudah sekali, karena menikah adalah salah satu metarmorfosa kehidupan manusia yang bertujuan untuk mempertahankan keturunan. Selain untuk mempertahankan atau memperoleh keturunan yang mana anak cucu kita yang akan menjadi pewaris kita nantinya, menikah juga adalah sebuah syarat untuk memenuhi kebutuhan biologis kamu dengan pasangan secara halal.

 

Lalu kapan usia ideal untuk menikah?

 

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyarankan usia 20-21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria, sebagai usia yang ideal untuk menikah. Sedangkan batas usia menikah menurut Undang – undang Perkawinan tahun 1974 untuk wanita minimum adalah 16 tahun dan untuk pria adalah 18 tahun.

 

Dalam penelitian lainnya, 1.000 pria yang diteliti berusia 25 – 34 ditemukan bahwa 81% di antaranya mengaku bahwa waktu yang tepat untuk menikah sekitar umur 25 -  27 tahun. Sedangkan untuk wanita, dari data statistik di Amerika Serikat pada tahun 2000 menunjukkan bahwa wanita rata - rata menikah pada usia 25. Karena pada usia tersebutlah kebanyakan wanita telah menyelesaikan pendidikannya, memiliki karir yang baik dan sudah siap hidup terpisah dari orang tua.

 

Namun tau kah kamu bahwa di Indonesia saat ini, diperkirakan sekitar 50% remaja di Indonesia menikah di bawah usia 20 tahun dan 5% diantaranya menikah usia 10 – 15 tahun. Hal ini tentu saja menjadi penghambat kerja program KB atau Keluarga Berencana. Karena menikah pada usia dini mempunyai peluang besar bagi pasangan tersebut mempunyai anak lebih dari dua sesuai yang telah dianjurkan oleh BKKBN itu tersendiri.

 

Selain itu dengan melangsungkan pernikah dini, pasangan muda tersebut sebenarnya belum mempunyai kematangan secara fisik dan psikologis. Hal ini tidak mudah di terima karena jiwa muda mereka yang masih labil yang akan bersegera menjadi orang tua yang siap menafkahi anak – anak mereka. Begitu pula dengan wanita yang menikah di usia dini, wanita tersebut belum mempunyai rahim yang kuat untuk tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi adalah seperti tekanan darah tinggi pada ibu hamil, kelahiran yang prematur yaitu kelahiran di bawah usia kandungan 37 minggu, berat badan bayi yang rendah saat lahir dan mengalami depresi postpartum dimana rasa  kecemasan saat melahirkan. Selain itu, hal ini juga mengundang resiko yang tidak main – main yaitu tingginya resiko kematian ibu melahirkan karena terjadinya pendarahan dan infeksi.

 

Dan lalu usia berapa untuk wanita, ideal melahirkan? Jawabannya adalah usia 21 – 35 tahun. Yang mana puncak kesuburan wanita hamil yaitu pada usia 24 tahun sedangkan selanjutnya mengalami penurunan kesuburan. Di usia 21 – 35 tahun ini di percaya menjadi usia ideal wanita untuk meelahirkan, karena di usia ini wanita mempunyai resiko gangguan kesehatan yang sangat rendah yaitu sekitar 15%. Selain itu bila di tinjau dari segi kelompok usia tersebut, wanita sudah mempunyai kematangan reproduksi, emosional, maupun aspek sosial yang baik.

 

Sedangkan pada saat usia lebih dari 35 tahun, kemungkinan masalah pada wanita yang mungkin ditemukan adalah diabetes gestational yaitu muncul ketika sedang hamil, mengalami tekanan darah tinggi dan juga gangguan kandung kemih. Meskipun gangguan kandung kemih mungkin saja terjadi pada ibu hamil akan tetapi pada kelompok usia ini beresiko lebih tinggi. Selain itu kondisi kesehatan di akhir usia 30-an cenderung memiliki kondisi medis tertentu seperti fibroid uterin yaitu pertumbuhan otot atau jaringan lain yang berada di uterus yang memicu timbulnya tumor dan menimbulkan rasa nyeri  atau pendarahan kewanitaan kamu semangkin berkembang.

 

Lalu bagaiman dengan kamu? Apakah kamu tertarik menikah muda, tua, atau menikah sesuai dengan usia yang sudah di sarankan oleh BKKBN? Nah, itu semua tergantung dengan kamu sendiri. Intinya, menikah tidak hanya tergantung dari segi usia saja, tapi juga kesiapan fisik dan mental kamu juga harus di pertimbangkan. Dan terlebih lagi, kamu juga harus mempunyai pasangan ya. Nah, selain alasan ke mapanan sesorang atau mengejar pendidikan dan karir terlebih dahulu, menemukan pasangan yang tepat adalah salah satu faktor seseorang belum juga mengakhiri masa lajangnya.

 

Seperti menurut psikolog klinis anak dan dewasa Rosdiana Setyaningrum, pertimbangan yang utama adalah dari segi kesiapan Anda dan pasangan. Jika memang belum siap sebaiknya jangan buru-buru memutuskan untuk menikah. Ingat, keputusan yang dibuat terburu-buru bisa berujung penyesalan.

Sumber foto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun