Selain itu dengan melangsungkan pernikah dini, pasangan muda tersebut sebenarnya belum mempunyai kematangan secara fisik dan psikologis. Hal ini tidak mudah di terima karena jiwa muda mereka yang masih labil yang akan bersegera menjadi orang tua yang siap menafkahi anak – anak mereka. Begitu pula dengan wanita yang menikah di usia dini, wanita tersebut belum mempunyai rahim yang kuat untuk tempat tumbuh dan berkembangnya janin. Beberapa kondisi kesehatan yang mungkin terjadi adalah seperti tekanan darah tinggi pada ibu hamil, kelahiran yang prematur yaitu kelahiran di bawah usia kandungan 37 minggu, berat badan bayi yang rendah saat lahir dan mengalami depresi postpartum dimana rasa kecemasan saat melahirkan. Selain itu, hal ini juga mengundang resiko yang tidak main – main yaitu tingginya resiko kematian ibu melahirkan karena terjadinya pendarahan dan infeksi.
Â
Dan lalu usia berapa untuk wanita, ideal melahirkan? Jawabannya adalah usia 21 – 35 tahun. Yang mana puncak kesuburan wanita hamil yaitu pada usia 24 tahun sedangkan selanjutnya mengalami penurunan kesuburan. Di usia 21 – 35 tahun ini di percaya menjadi usia ideal wanita untuk meelahirkan, karena di usia ini wanita mempunyai resiko gangguan kesehatan yang sangat rendah yaitu sekitar 15%. Selain itu bila di tinjau dari segi kelompok usia tersebut, wanita sudah mempunyai kematangan reproduksi, emosional, maupun aspek sosial yang baik.
Â
Sedangkan pada saat usia lebih dari 35 tahun, kemungkinan masalah pada wanita yang mungkin ditemukan adalah diabetes gestational yaitu muncul ketika sedang hamil, mengalami tekanan darah tinggi dan juga gangguan kandung kemih. Meskipun gangguan kandung kemih mungkin saja terjadi pada ibu hamil akan tetapi pada kelompok usia ini beresiko lebih tinggi. Selain itu kondisi kesehatan di akhir usia 30-an cenderung memiliki kondisi medis tertentu seperti fibroid uterin yaitu pertumbuhan otot atau jaringan lain yang berada di uterus yang memicu timbulnya tumor dan menimbulkan rasa nyeri atau pendarahan kewanitaan kamu semangkin berkembang.
Â
Lalu bagaiman dengan kamu? Apakah kamu tertarik menikah muda, tua, atau menikah sesuai dengan usia yang sudah di sarankan oleh BKKBN? Nah, itu semua tergantung dengan kamu sendiri. Intinya, menikah tidak hanya tergantung dari segi usia saja, tapi juga kesiapan fisik dan mental kamu juga harus di pertimbangkan. Dan terlebih lagi, kamu juga harus mempunyai pasangan ya. Nah, selain alasan ke mapanan sesorang atau mengejar pendidikan dan karir terlebih dahulu, menemukan pasangan yang tepat adalah salah satu faktor seseorang belum juga mengakhiri masa lajangnya.
Â
Seperti menurut psikolog klinis anak dan dewasa Rosdiana Setyaningrum, pertimbangan yang utama adalah dari segi kesiapan Anda dan pasangan. Jika memang belum siap sebaiknya jangan buru-buru memutuskan untuk menikah. Ingat, keputusan yang dibuat terburu-buru bisa berujung penyesalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H