Catatan Khusus Gerakan Mahasiswa Sejak 1900:
1. Ada yang murni gerakan mahasiswa yang bersumber pada idealismenya
2. Ada yang sekedar menjadi alat dengan menumpangi idealismenya.
Hariman dkk masuk di # 1, bisa menerawang ke depan arah bangsa ini
apabila hegemoni Jepang itu dilanjutkan. Terbukti, proteksi industri 25
tahun tidak membuat industri NKRI kuat namun justru negara lain yang
menjadi kaya dan sebaliknya NKRI ambruk ketika krismon dan bertekuk
lutut dibawah IMF yang muncul dengan solusi standardnya, penghapusan
subsidi.
Bukan karena demo itu Hariman dkk ditangkap, namun karena ada pertikaian
di tubuh TNI AD yang membuat Hariman dkk menjadi kambing hitam. Sejarah
pertikaian di tubuh TNI A memang asyik, semoga disudahi. Siapa jendral berkaca mata hitam yang naik jeep
terbuka di Lapangan banteng dan memberitahu tukang becak disana bahwa di
Senin ada pembagian kaos. Artinya, Hariman dkk menjadi kambing hitam.
Mirip dengan Kuda Tuli jl Diponegoro dimana PRD yang menjadi tumbal.
Selagi masih banyak saksi hidup ini harus diungkap. Ini tugasnya Mas
Asvi M.A LIPI agar menjadi koco benggolo atau cermin besar generasi muda
NKRI. Masak sejak jaman koloial bangsa ini hancur karena diadu domba.
Mochtar Buchori yang menulis di Kompas mengenai gerakan mhs kurang
kritis membedakan gerakan Mhs dan kesimpulannya bersifat gebyah uyah.
lihat tulisan Gie yang inspiring "selalu ada pengkhianat dalam setiap
perjuangan" Jangan sampai kritik malah menumbuhkan antipati atau apriori
terhadap gerakan Mhs. Format boleh berubah namun konten tetap. Ini
catatan untuuk para Rektor dan Warek 3.
Ucapan Hariman : "Ekonomi negara harus mandiri. Tetapi, yang terjadi
justru sebaliknya. Kalau dikritik justru marah. Kondisi sekarang sudah
keterlaluan," katanya."Nggak bisa begini terus. Ada orang seperti kita
yang berani melawan. Kalau kita diam akan semakin merajalela," justru
menunjukkan konsistensi pemikiran Mhs yang idealis.
Hos Tjokro, Soekarno, Wahidin S.H, Soetomo, Hatta, Ki Hadjar, Natsir,
Leimena, Mangun Sarkoro tokoh 1928 di Belanda dan Indonesia, dan banyak
sekali yang lain adalah tokoh-tokoh gerakan mhs. Memang itulah dunia
kemahasiswaan. Hariman yang Mhs Kedokteran UI seakan melanjutkan benang
merah Stovia dan Siswono, Rizal Ramli, Rahman Toleng, Wimar, Syahrir,
dll seakan melanjutkan benang merah Indonesia Menggugat ketika seorang
Mhs diadili dan mempertahankan pembelaannya sendiri.
Tumpes kelor model Orba membuat ggenerasi berikut kurang mengerti
sejarah bangsanya. Ini yang ditakuti oleh rezim Soeharto namun berdampak
pada hilangnya estafet transformasi peradaban. Suka atau tidak suka,
angkatan 1966 adalah kuda troya Soeharto yang dikendalikan oleh pemegang
scenario yang kemudian mengubah paradigma NKRI.Bagaimanpun juga, tanpa
gerakan Mhs itu, tidak mungkin scenario dimulai. Bila Sabur dan Tjakara
Birawa serta ke tujuh Jendral TNI itu masih maka apakah scenario
perubahan paradigmam itu dengan mudah bisa dilakukan?
Syukur Hariman Siregar dkk muncul kembali di saat yang tepat sebelum
NKRI semakin terjerumus lebih dalam ke jurang kenistaan. Benar bahwa
rezim ini tidak punya cerita seperti Hariman dkk. Itulah hal paling
membahagiakan untuk dikenang oleh gerakan Mhs angkatan Hariman.
Quote:
Akan tetapi, menurut Hariman, perjuangan aktivis sekarang tak gampang.
"Kami dulu berarti, karena menolak pemerintahan Orde Baru yang otoriter.
Itu lebih gampang. Semua orang setuju untuk menjatuhkan rezim itu.
Sedangkan dalam pemerintahan yang demokratis, aktivis akan kehilangan
peran. Pemimpin sekarang terpilih secara demokratis, walaupun prosesnya
ada kecurangan," kata Hariman.
Seakan menjelaskan kembali ucapan Soekarno: "perjuangan kami mengusir
penajajah lebih mudah karena mereka bangsa lain, namun perjuangan
kalian selanjutnya untuk mengisi kemerdekaan lebih sulit karena akan
melawan bangsa sendiri"