Menularkan "Virus" Bisnis Pada Diri Sendiri, Bisa....?
Kalau punya pacar atau pasangan ngak boleh lebih dari satu, itu benar dan saya setuju. Tapi kalau Bisnis itu harus banyak, jangan cuma satu.... boleh dua tiga bahkan sepuluh. atau seratus. Mengapa...? Karena kata orang-orang tua dulu kalo pacar atau pasangan lebih dari satu bakalan cekcok dan ribut melulu. Tapi kalo usaha, lebih dari satu bakalan menghasilkan duit melulu...Bisa aja yah...
Mungkin kita harus belajar banyak sama bisnis "orang-orang keturunan" di negara ini. Mereka pinter mengelola bisnis dan mengembang biakkan bisnisnya menjadi sepuluh bahkan seribu...
Puyeng dan stress... itu kata beberapa teman saya yang juga mulai berbisnis dan baru aja mulai maju sedikit...
Coba tengok bisnis dan usaha para "taipan" mereka mengembangkan bisnis ngak tanggung-tanggung. Dari hilir sampai kehulu. Dari satu usaha merembet ke usaha yang lainnya. Betapa dasyatmya...
Itu karena mereka mampu membalik semua teori menjadi semangat yang tinggi. Kalau ngak mau pusing dan ngak mau stress yah... ngak usah usaha, kalau ngak usaha mana bisa punya duit.
Pilih mana coba..?
Padahal kalo kita nggak punya duit bakalan tambah pusing dan tambah stress... bisa sakit dan perlu biaya tinggi juga untuk berobat... bahayanya malah bisa tambah semaput dan sekarat akut...
Itu juga yang selama ini saya coba dan pelajari, lalu praktekkan di lapangan. Contoh soal yang saya alami. "Temani Cafe" yang baru saja dua bulan saya dirikan dan jalani adalah juga perpanjangan bisnias dari Alabama Fried Chicken. Dan Alabama Fried Chicken juga merupakan perpanjangan bisnis dari bisnis yang lainnya.... Mudah=mudahan kedepannya ada bisnis yang lainnya lagi...Amin..
Jadi pada intinya yang harus ditekankan disini adalah bahwa untuk menjadi wirausaha kita harus bisa bersahabat dan mampu mengelola stress menjadi sahabat sejati. Emang sih..., kelihatannya gampang banget nulisnya... tapi..."Hadooow" setengah mati ngejalaninya... Tapi sabar dan tawakal Insya Allah membuatnya jadi lebih indaaah....
Ayo broo...
Kita harus bisa tiru dan pelajari semua detail usaha melalui pengamatan dan ketajaman intuisi. Ngak perlu tergesa untuk menjadi besar. Tapi pembelajaran yang terus menerus "Insya Allah" akan membuat hidup kita lebih bermakna, bermanfaat dan berwarna...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H