Â
1 Juni 1945 pidato Soekarno tentang dasar negara yg merdeka, hingga satu juni ditetapkan sebagai hari pancasila.
"Pancasila adalah satu weltanschauung, satu dasar falsafah, pancasila adalah satu alat pemersatu, yang saya yakin seyakin- yakinnya Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Meroke hanyalah dapat bersatupadu di atas dasar pancasila itu.
Dan bukan saja alat mempersatu dalam perjoangan kita melenyapkan segala penyakit yang telah kita lawan berpuluh-puluh tahun yaitu penyakit terutama sekali, imperealisme.
Perjoangan suatu bangsa, perjoangan melawan imperialisme, perjoangan mencapai kemerdekaan, perjoangan suatu bangsa yang membawa corak sendiri-sendiri.
Tidak ada dua bangsa yang cara berjoangnya sama. Tiap-tiap bangsa mempunyai cara berjoang sendiri, mempunyai karakteristik sendiri.
Oleh karena pada hakekatnya, bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri. Keperibadian yang terwujud pelbagai hal, dalam kebudayaannya, dalam perekonomiannya, dalam wataknya dan lain-lain sebagainya". (Seokarno dalam Yudi Latif, 2011. Hal.1)
Pancasila merupakan lima prinsip "meja statis dan leitstar dinamis" yang mengkristal dalam lima hal. Kebangsaan Indonesia, prikemanusiaan, Mufakat(Demokrasi), kesejahtraan sosial dan Ketuhanan yang berkebudayaan.(lihat, Yudi Latif, Negara Paripurna, Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas Pancasila, 2011)
Kelima prinsip itu disebut Soekarno dengan Pancasila. Di atas lima dasar itulah didirikan negara Indonesia, kekal dan Abadi.
nilai pancasila sesungguhnya falsafah nenek moyang kita negeri nusantara sejak dahulu kala. Ini didasarkan atas catatan manuskrif kuno kitab sutasoma "bhineka tunggal ika"
Pancasila ini merupakan ijtihad kebangsaan tokoh indonesia, agar suatu bangsa memiliki acuan pokok dlm berbangsa dan bernegara.
Kenapa Soekarno lebih mengedepankan pancasila tidak mendasarkan atas keyakinan mayoritas bangsa yaitu Asas Islam.
Soekarno seorang nasionalis yang tak mau terjebak pada normatif agama yg bersifat privat.
Soekarno lebih memilih nilai_nilai luhur yg secara substansi merupakan nilai Islam. Hingga dengan demikian kemajemukan bangsa terpayungi oleh dasar negara tersebut yaitu pancasila.
Kaum nasionalis, agamis bisa menerima rumusan kebangsaan tersebut.