Orang cenderung berpikir, untuk mengikuti pola hidup sehat pasti mahal. Ya coba saja, pasti diantara kita berasumsi segala sesuatu yang bernutrisi, bergizi, pasti didapat dari segala jenis pangan yang berkualitas tinggi. Alias berharga mahal.
Selaku negara dengan daya beli yang menurut saya lumayan kuat, sudah waktunya masyarakat Indonesia lebih cerdas dalam memilih pangan. Jangan mau lah kita terus dibego-begoin, dibilang 'makanan ini keren!'. Tidak usah juga maksain ke resto di mall demi update social media.
Pada dasarnya, untuk mengkonsumsi pangan yang sehat dan kaya nutrisi bukan sesuatu yang sulit. Tapi kebanyakan orang seperti sudah terdoktrin dengan istilah yang dikenal kebanyakan orang, "harga tidak pernah bohong dan "harga menunjukkan kualitas". Padahal tidak selalu demikian adanya.
Â
"Jadikan makanan obat-mu dan obat makanan-mu." Isi pesan Hipokrates (460--370 SM), dokter yang paling terkenal di sepanjang sejarah ini sekarang cenderung dilupakan.
Pangan lokal kerap dipandang sebelah mata karena gempuran pangan impor. Bahkan Makanan super alias superfood yang merujuk pada bahan makanan impor justru menjadi tren di Indonesia. Sayang sekali ya, padahal pangan yang ada di bumi pertiwi ini sangat banyak yang sangat kaya nutrisi.
Seperti namanya, superfood merupakan makanan yang marak dari negeri manca dan menggunakan bahan impor, mulai dari hia seed, blueberry, kiwi, kale, hingga quinoa. Selain rasa yang menarik, superfood juga memiliki tampilan cantik bila difoto dan diunggah di sosial media.
Bagaimana tidak, setiap kali memulai untuk menyantap makanan, berapa banyak dari kita yang lebih penting menata apik dan mengunggah dahulu di laman media sosial. Ketimbang memikirkan apakah makanan tersebut juga baik dampaknya untuk tubuh kita. Termasuk kamu juga kan? (hehe..)
Ya memang sih patut diakui selama ini potensi makanan dalam negeri kurang dikenal mayarakat karena kurang promosi. Disamping itu permasalahan seperti bentuk kemasan yang kurang menarik atau olahan yang dibuat kurang disukai. Setuju kalau soal ini.
Indonesia punya sumber karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang begitu kaya. Misalnya saja pilihan karbohidrat di Indonesia. Tak hanya nasi putih, kita punya aneka umbi-umbian yang tak kalah bikin kenyang.
Tapi kadang ada benarnya dengan pepatah 'sengsara membawa nikmat'. Loh, hubungannya dengan pangan sehat apa?. Tenang, mari kita bahas maksud dan tujuannya.
Tahu kan seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi, ternyata jenis penyakit juga ikut berevolusi, bahkan 'ber-reinkarnasi' dalam wujud penyakit baru. Saya pikir bahwa penyakit bisa muncul dari pola hidup manusia itu sendiri. Â Tetapi untuk mencegahnya ya juga dari pola hidup manusia-nya sendiri.