Mohon tunggu...
Basuki Ranto
Basuki Ranto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pengalaman di BUMD dan BUMN, menulis dan berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Upaya Meningkatkan Kinerja Bawahan

6 Agustus 2024   14:52 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:56 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*UPAYA MENINGKAT KINERJA BAWAHAN*
(Seri Leadership : 19)

Oleh : Basuki Ranto

Pada dasarnya Karyawan yang baik adalah yang tidak pernah ragu mengambil tanggung jawab atau posisi yang memiliki tanggung jawab lebih. Semangat dalam bekerja akan mendorong karyawan untuk menyelesaikan berbagai tugas-tugasnya. Motivasi diri juga erat kaitannya dengan kepercayaan diri seorang karyawan. Namun demikian masih ada karyawan atau bawahan yang masih belum mengambil sikap dengan baik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagaimana seharusnya, sehingga yang terjadi adalah penurunan kinerja.

Penyebab terjadinya penurunan kinerja karyawan yaitu karena kurangnya motivasi dan kurang mendukungnya lingkungan dalam perusahaan sehingga membuat karyawan merasa kurang nyaman.

Oleh karena diperlukan cara yang tepat untuk menyikapi  penyebab penurunan kinerja bawahan terkait kepada beberapa kesalahan yang terjadi melalui beberapa hal diantaranya: mencari tahu faktor penyebab kesalahan; lakukan langkah perbaikan , lakukan komunikasi dengan baik dengan tetap menghargai, dan fokus kepada aktifitas bukan personalitas.

Pada hakikatnya peningkatan kinerja karyawan adalah cara atau rencana yang cermat untuk mengupayakan meningkatkan kemampuan, penampilan dan hasil kerja sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan agar dapat mencapai tujuan secara maksimal dan sesuai dengan yang sudah ditetapkan perusahaan.

Penilaian Kinerja Pegawai perlu dilakukan secara tersimtim dan terukur dengan beberapa indikator penting  duantaranya :
Tanggung jawab peran. Indikator ini mengukur pemenuhan tanggung jawab dari peran yang dijalankan karyawan, mana yang sudah memenuhi harapan dan mana yang belum.
Kemudian adanya ketepatan waktu dan Kualitas pekerjaan serta
Kuantitas hasil.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah Presensi/kehadiran, kerjasama tim, kreatifitas, inisiatif dan kepemimpinan.

*Cara Meningkatkan Kinerja Bawahan*

Bagaimana cara meningkatkan kinerja bawahan, terdapat beberapa cara diantaranya adalah :

(1)Memberikan tugas sesuai dengan keahlian dan kemampuan atau dalam bahasa lain disebut dengan the right man on the right job. Hal ini menjadi penting agar pekerjaan menghasilkan kualitas yang baik dan waktu yang tepat.

(2)Memberikan training atau pelatihan kerja yang sekarang sudah berkembang menjadi pembelajaran dan pengembangan (learning & development). Hal ini dibutuhkan mengingat perkembangan tehnologi perubahan begitu cepat sehingga diperlukan kemampuan untuk mengakomodasi dan transfer tehnologi dengan kepemilikan pengetahuan (knowledge) dan kemampuan inovasi.

(3)Membangun sistem komunikasi yang efektif. Untuk hal tersebut perlu sistem informasi yang mampu menghasilkan komunikasi yang jelas, cepat, tepat dan aman.

(4)Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Hal ini menjadi penting dalam mewujudkan daya dukung yang memadai baik terkait kepada sarana, prasarana dan tata nilai sehingga tercipta suasana kerja yang nyaman, aman dan tenang.

(5)Melakukan evaluasi secara berkala. Pola evaluasi secara tersistem dan terukur menjadi penting untuk memperoleh hasil kerja yang dihasilkan secara terbuka dan tersistem sehingga dapat diketahui prestasi kerja yang dihasilkan untuk memperoleh umpan balikyang tepat.

(6)Menerapkan sistem reward dan punishment. Dari hasil evaluasi diketahui tingkat kinerja yang akan terkait dengan umpan balik yang merupakan konsekuensi dalam bentuk promosi atau sangsi.

(7)Menguatkan riset dan pengembangan ( researc and development) dengan alokasi yang memadai sehingga mampu menghasilkan inovasi yang tiada henti melalui produk baru (new Products).

Strategi untuk meningkatkan efisiensi kerja perlu dilakukan dengan baik guna mengkontribusi peningkatan laba. Effisiensi bisa dilakukan dari dua sisi yaitu dari sisi harga pokok yaitu melalui biaya yang dipotong (cut costing), pengalihan biaya (switcing cost) percepatan waktu penyelesaian (time process reducing). Sementara effisiensi bisa dilakukan dari unsur beban operasional ( operating cost)seperti out sourching dan material handling termasuk warehousing system.

Oleh karena itu diperlukan sistem perencanakan dengan baik, support sistem peralatan dan lingkungan kerja yang memadai, hilangkan gangguan yang sering terjadi melalui pembaharuan. Peningkatan ketrampilan (skill) sangat diperlukan sejalan dengan cepatnya perubahan tehnologi dan evaluasi yang memadai dengan penerapan sistem penghargaan dan sanksi (reward & punishment).

Kinerja dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga perlu diindentifikasi dengan baik faktor-faktor dimaksud diantaranya adalah:
a) Motivasi Kerja.
Motivasi kerja adalah faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Melalui motivasi yang tepat pekerja diharapkan mampu tergerak untuk mencapai prestasi terbaik.

b) Lingkungan Kerja.
Lingkungan kerja yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan. Suasana kerja yang baik, sarana-prasarana yang memadai, hubungan lintas pekerja yang akrab, sistem komunikasi yang effektif menjadi bagian penting untuk mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif dan produktif.

c) Kepemimpinan.
Kepemimpinan yang mumpuni menjadi penting untuk menumbuhkan semangat kerja dan loyalitas bagi karyawan. Kepemimpinan perlu memberi contoh dan panutan bagi bawahan. Kepemimpinan harus menjadi model panutan (role model) sekaligus menjadi kebanggaan bagi bawahan.

d)Pengembangan Karir.
Pengembangan karier menjadi faktor pertimbangan bagi bawahan untuk dapat mengetahui kapan menjadi apa dan status yang akan disandang serta beberapa kompensasi yang melekat. Melalui penyusunan master plan pengembangan karier yang baik dan jelas akan menjadi pendorong bagi karyawan untuk memberikan yang terbaik.

d)Insentif dan Kompensasi.
Insentif dan kompensasi merupakan  tolak ukur seorang karyawan untuk menentukan keterlibatan dalam organisasi. Melalui sistem renumerasi yang baik dan prospek kedepan serta jaminan yang baik menjadi bagian pertimbangan bagi bawahan untuk menentukan pilihannya.

f)Kebijakan Perusahaan.
Kebijakan perusahaan yang beorientasi kedepan yang merupakan implementasi visi-missi perusahaan merupakan sebuah kesepakatan untuk dilaksanakan terbuka, konsisten dan berkeadilan menjadi dambaan bagi karyawan.

Untuk menilai kinerja dilakukan methode pengukuran dengan diantaranya menggunakan metode yang populer digunakan pada banyak perusahaan saat ini yaitu metode 360-Degree Feedback atau metode lainnya seperti Metode, BARS (Behaviourally Anchored Rating Scale), Metode Standar Kerja, Metode MBO (Management by Objectives) dan Metode Peringkat.

*Kesimpulan*

Dari berbagai uraian terkait dengan upaya meningkatkan kinerja bawahan sebagaimana telah dibahas sebelumnya, maka ada benerapa catatan yang merupakan kesimpulan adalah sebagai berikut:

*Pertama* : pada dasarnya semua karyawan sebagai bawahan ingin bekerja dengan baik dan menunjukkan prestasinya sepanjang ada ukuran yang jelas dan motivasi yang baik untuk mengambil tanggung jawab atas bidang kegiatannya, sekalipun ada sebagian yang tidak menghasilkan kinerja yang seharusnya sehingga diperlukan telisik faktor penyebabnya.

*Kedua* dalam upaya meningkatkan kinerja diperlukan langkah-langkah dan indentifikasi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja sehingga dapat digunakan untuk menempatkan strategi eksekusi.

*Ketiga* , tolok ukur kinerja perlu ditetapkan dan dilaksanakan dengan menggunakan metode yang tepat dari beberapa metode yang tersedia.

*Keempat*, effisiensi diperlukan dalam rangka meningkatkan kinerja bawahan baik dari aspek biaya pokok (cost of goods sold) maupun dari beban operasional (operating expenses) melalui beberapa kebijakan sehingga memperoleh cost yang rendah yang pada giliran mampu menjadi pemimpin biaya (cost leadership) yang berujung pada peningkatan laba (profit).
(m@s-b@s,06082024)

REFERENSI :
_John C Maxwell, Laws of Leadership _

_Prof Dr H Veithzal RivaiPemimpin dan Kepemimpinan dalam Organisasi,_

_Robbin & Judge leadership_

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun