Mohon tunggu...
Basuki Ranto
Basuki Ranto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen sepuh

Pengalaman di BUMD dan BUMN, menulis dan berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Gaya Hidup YOLO dan FOMO Generasi Z

12 Juli 2024   14:01 Diperbarui: 12 Juli 2024   14:22 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disisi lain gaya hidup FOMO merupakan  kondisi yang dikaitkan saat seseorang kecanduan bermain ponsel atau media sosial. Kondisi ini ditandai dengan perasaan khawatir berlebihan jika tidak mengetahui berita terkini. Banyak orang yang mengganggap sepele, padahal FOMO dapat berdampak pada kesehatan mental.

Disebutkan menurut beberapq ahli: (Travers, 2020), (Ocklenburg, 2021) dan (Emamzadeh, 2020) Fear of Missing Out atau FOMO ini merupakan kecemasan terus menerus ketika tahu orang lain sedang mengalami hal yang menyenangkan dan kita tidak ada disitu dan tidak terlibat di dalamnya.

Gaya ini dipengaruhi oleh trend kehidupan masa kini yang paling trendi ,  berbekal kepada informasi di dunia maya yang tidak ada sekat dan bahkan melupakan etika dan budaya yang penting update terus.

Dalam keseharian FOMO ini hidupnya boros, semua keperluan yang diinginkan harus dipenuhi apapun dan dari manapun lsumbernya. Sehingga dalam hal memenuhi keingjnannya bertindak tidak rasional (irasional) karena pengaruh media sosial yang terus update dengan barang trendi.

Gaya hidup FoMO tidak berfikir masa depan yang penting hari ini, sehingga prinsip berjaga-jaga dan spekulasi melalui menabung (saving) maupun investasi (investment) tidak masuk dalam perencanaan mereka.
Pola hidup konsumtif menjadi utama sehingga seluruh penghasilan dihabiskan  bahkan kekurangannya dipenuhi dari sumber pinjaman atau dalam bahasa lain "besar pasak dari pada tiang", itulah gaya hidupnya.

Prinsip bersaing antar individu atau kelompok takut tertinggal atau tidak "in" berlaku bagi mereka akibat penaguruh media sosial yang terus berubah.

*Dampak Gaya hidup YOLO dan FOMO*

Dengan gaya hidup YOLO maka dampaknya adalah:

Pertama : Karena hanya berfikir saat ini maka seluruh pendapatan hanya digunakan untuk memenuhi keinginan saat ini dan bahkan sering terjadi defisit (minus Income).

Kedua : karena pola konsumtif maka akinatnya tidak memiliki sikap menyimpan dalam bentuk tabungan (saving)

Ketiga : sering kali seseorang bisa terjebak dalam utang atau meminjam uang kepada teman bahkan orang lain dalam bentuk pinjaman online yang bunganya tinggi dan sistembya memberatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun