Mohon tunggu...
Basuki Ranto
Basuki Ranto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Pengalaman di BUMD dan BUMN, menulis dan berorganisasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Z Lintas Peralihan

13 Juni 2024   16:40 Diperbarui: 13 Juni 2024   18:39 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi generasi Z diantaranya dalam mencari pekerjaan pada era digitalisasi dari indistri 4.0 menuju industri 5.0.

Dengan disadari sepenuhnya bahwa terjadi perubahan teknologi yang begitu cepat dan terkini, maka Generasi Z dihadapkan pada kebutuhan untuk terus dalam posisi pembelajar seumur hidup agar dapat bersaing dalam ekonomi global yang terus berubah. Sementara disisi lain, Generasi Z juga dihadapkan pada tantangan kesehatan mental yang diakibatkan oleh penggunaan teknologi yang berlebihan, sehingga diperlukan keselarasan antara kemampuan kesehatan dengan perubahan teknologi yang begitu cepat.

Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi Gen Z diantaranya adalah:
(1)Gangguan kecemasan
(2)Tekanan untuk mendapat Pekerjaan.
(3)Keraguan saat dihadapkan pada banyaknya pilihan.
(4)Imej tubuh.
(5)Stres menemukan pasangan yang cocok.

Hal yang mencemaskan bagi Generasi Z adalah terkait dengan tekanan dalam mencari pekerjaan pada era teknologi digitalisasi utamanya menghadapi Artifacial Intelgence (AI).

Banyak faktor yang menjadi penyebab kenapa generasi Z sulit dalam mencari pekerjaan pada era teknologi yang canggijh ini.Salah satu faktor utama adalah ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki dengan kebutuhan industri saat ini.
Gen Z tumbuh dengan teknologi, namun sering kali keterampilan yang mereka miliki belum sepenuhnya sesuai dengan yang dibutuhkan oleh industri. Banyak perusahaan mencari karyawan dengan kemampuan teknis khusus yang tidak selalu diajarkan di perguruan tinggi.

Oleh karena harus disadari begitu pentingnya soft skills atau keterampilan lunak seperti komunikasi, kerjasama tim, dan kemampuan memecahkan masalah. Selain itu perlu adanya keselarasan antara Dunia Ilmu Teknologi (DIT) dengan Dunia Industri (DI) sehingga tidak terjadi ketimoangan antara DIT dengan DI dalam arti DI harus mampu menyerap kesiapan generasi Z yang memiliki kemampuan DIT yang mumpuni.

Secara fakta menunjukkan bahwa banyak dari Gen Z yang sangat ahli dalam menggunakan teknologi, tetapi kurang dalam keterampilan interpersonal. Dalam dunia kerja, kemampuan untuk bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik sangat penting.

Oleh karenanya untuk mengatasi tantangan tersebut hal yang perlu dilakukan adalah DIT terus melakukan pendidikan dalam bentuk pembelajaran (Learning ) untuk menguatkan pengatahuan (knowledge) yang berkelanjutan dan paralel dengan perkembangan teknologi adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini.
Disisi lain Institusi pendidikan perlu bekerja sama dengan industri untuk memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini. Hal yang tidak kalah penting adalah pencari kerja juga harus proaktif dalam mengembangkan keterampilan baru dan beradaptasi dengan perubahan teknologi.

*Kesimpulan*

Dari berbagai uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan :
*Pertama* :Gen Z memiliki potensi besar dalam menguasai teknologi, mereka masih perlu berusaha lebih keras untuk mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan pasar kerja saat ini.
*Kedua*: Diperlukan pendekatan yang lebih holistik dan kolaboratif antara dunia pendidikan dan industri diharapkan dapat membantu mengatasi kesenjangan ini.
*Ketiga*: Diperlukakan paralelisasi antara DIT dengan DI agar tidak terjadi ketimpangan , sehingga Generasi Z mampu diserap oleh DI dengan senantiasa meningkatkan inovasi.
(m@s-b@s, 13062024)

*) Dr. Basuki Ranto,M.M.
    (Dosen-Penulis-Praktisi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun