Mohon tunggu...
Penulis Pinggiran
Penulis Pinggiran Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Prodi Bahasa Indonesia on STKIP "Tapanuli Selatan" Padangsidimpuan. Broadcaster on 105 RAUFM Padangsidimpuan, Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Melompat ke Sumur

18 Desember 2014   00:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:05 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam minggu itu, asyiknya bareng pacar tercinta dong, pastinya. Seorang cowok pastinya ngapel (pastinya bukan ngepel ya) ketemu sama si Doi.

Namun, Alit malam minggu kali ini tidak bisa mengapel pacarnya. Dia disibukkan pekerjaan kantor yang sangat menumpuk. Melebihi tingginya menara Eifell. Tapi tak apalah, wong namanya cinta. Cinta butuh materi. Seperti kata pepatah “Ada uang abang disayang, tak ada uang abang hengkang”. Tapi sampe saat ini Alit heran, entah siapa yang tega membuat pribahasa tersebut. Coba kalau tidak ada pribahasa itu, alangkah enaknya bercinta.

Semua itu tak jadi halangan bagi Alit. Lelaki harus kuat, bahkan kalo bisa sekuat baja. Namun hatinya harus lembut selembut catton bud.

Tiur     : “Sayaaang….Ayank datang kan ntar malem?” Tanya Tiur dengan manjanya

Alit      : “Sayaang, maaf ya. Bukannya abang nggak mau datang. Tapi kerjaan abang lagi numpuk, Yank,” Alit memelas.

Tiru      : “Aaahhh… Yang penting Tiur nggak mau tau. Ayank harus datang,”

Alit      : “Tapi Yank. Abang lakukan ini semua demi kau dan si buah hati (kalo ntar jadi nikah maksudnya ya) kok, Yank,”

Tiur     : “Mau alasan apapun Tiur nggak mau. Kan dulu Ayank bilang ‘Gunung kan kudaki, lautan kan ku takuti’ kok sekarang abang ingkar janji?...hiiksss….”

Alit      : “Yank…Sekali-kali ngertiin abang dulu dong, Yank,” Alit mulai marah karena menghadapi sikap Tiur yang over manja.

Tiur     : “Aku nggak mau tau. Kalo setengah jam lagi kamu nggak datang. aku melompat ke sumur aja”. Ancam Tiur dengan sangarnya.

Tut….tut…tut… bukan kentut ya, tapi Tiur yang matikan hapenya.

Sepuluh menit kemudian,

Dua puluh menit kemudian…

Setengah jam kemudian..

Empat puluh lima menit kemudian…

Satu jam kemudian….

Dengan penuh emosi karena tidak ada respon dari Alit. Tiur kesurupan Jin Ifrit.

Tiur     : “SAYAAAANG….KOK NGGAK DATANG SIH. Paling stidaknya nelpon kek. Esemes kek”. Amuk Tiur dengan garangnya.

Alit      : “Loh. Belum jadi ngeloncat ke sumur ya, Yank”. Jawab Alit dengan lugunya.

Tiur      : “ALIIIIIIIIIITTTT”……

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun