Pagi itu. Alit baru saja memasuki kelasnya. Saat ini Alit duduk di kelas 2. Bu Salohot sejak tadi malam sudah menyediakan segala sesuatu yang dianggap perlu untuk menunjang pembelajaran agar berjalan dengan lancar. Walaupun tanpa minyak.
Alit memang sangat suka pelajaran matematika. Karena menurut Alit pelajaran matematika salah satu pelajaran yang akan tetap dipergunakan mulai kejadian manusia pertama yaitu nabi Adam AS sampai di akhirat kelak. Dari itulah Alit sangat suka, walaupun dari semua materi yang diajarkan Alit lebih banyak tidak mengerti daripada yang dimengerti. Isitilahnya 10 yang diajarkan 11 yang ia tidak ketahui. Karena 1 lagi ia kebingungan dengan materi yang 10 tadi. Jadi, bertambah 1 masalah lagi karena ketidaktahuannya.
Bu Salohot : “Pagi ini kita belajar tentang materi penambahan,”.
Bonar : “Horeeee…aku pasti mendapatkan nilai 100,” Ujar Bonar dengan sombongnya.
Bu Salohot : “Ibu hanya sekedar mengulangi. Kalau 1 + 1 sama dengan….”
Siswa : “2 bu…” Jawab siswa dengan serempak sambil mengacungkan tangannya masing-masing. Terkecuali Alit.
Bu Salohot : “Kenapa nak Alit tidak ikut menjawab. Nak Alit tidak tau ya?” Tanya ibu seraya menghampiri Alit yang diam.
Alit : “Alit tau, Bu,”. Jawab Alit
Bu Salohot : “Kalo begitu berapa, Nak?” selidik Bu Salohot tambah penasaran.
Alit : “Saya tidak setuju kalo 1 + 1 = 2, Bu,”
Bu Salohot : “Kenapa tidak setuju, Nak?” Tanya Bu Salohot sambil mengernyitkan keningnya sampai 7 lipat.
Alit : “AYAH + IBU = AYAH, IBU, ALIT, Bu. Berarti jumlahnya jadi 3, Bu. Ayah, ibu dan Alit, Bu.”
Bu Salohot : @#$%^&*()(*&^%$#
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H