Konsep berdaya bareng-bareng ini harus dimulai dari hal-hal terkecil sampai nantinya ke hal-hal yang besar. Contoh sederhananya seperti berikut:
1) Mulai membiasakan diri naik kendaraan umum, dan ketika naik kendaraan umum turunlah di halte yang tersedia bukan di sembarang pinggir jalan, ngga ada salahnya kan jalan sekitar 100-500 meter dari halte ke tempat tujuan? Sehat kok J
2) Kalau naik mobil atau motor patuhi lalu lintas, jangan menerobos lampu lalu lintas jangan masuk jalur busway. Terpaksa karena terburu-buru dan terjebak macet? Makanya biasakan bangun dan berangkat lebih pagi J
3) Bosan dengan banjir? Jangan beli rumah di daerah-daerah pesisir pantai buatan para developer ngga peduli lingkungan itu, jangan buang sampah sembarangan, dan mulai lah membuat lubang-lubang drainase di perkarangan rumah kamu
4) Miris liat pendidikan di negeri ini? Yuk sering-sering menyisihkan uang kita untuk menyumbang, entah lewat gerakan seperti kakak-asuh di kampus, atau ke foundation, menyumbang buku pelajaran yang udah ngga terpakai, atau buku bacaan yang menarik.
5) Mulai ber-wirausaha, karena wirausaha selain menciptakan lapangan pekerjaan juga memutar roda perekonomian. Jadi ingat prinsip orang Belanda, mereka agak malas berinvestasi di bidang keuangan, karena begitu riskan terhadap resesi. Bagi mereka entrepreneurship dan manufacturing adalah pondasi perekonomian paling kokoh.
Untuk gerakkan Berdaya Bareng-Bareng yang sudah mulai membesar pun sudah mulai banyak, seperti salah satu konferensi gerakkan anak muda yang dipelopori oleh salah satu tokoh anak muda terkenal (saya ngga tau boleh menyebut nama konferensi nya atau ngga, karena belum izin, tapi kalian pasti udah pada tahu kan ya?), atau gerakkan Indonesia Mengajar, dan masih banyak lagi.
Gue yakin sangat yakin, warisan berharga yang ditinggalkan pasangan Faisal Basri dan Biem Benjamin ini akan terus tertanam di hati kita, menjadi semangat kita, agar kita dengan kekuatan kita bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Mari kita semua BERDAYA BARENG-BARENG dengan sikap INDEPENDEN kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H