Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Amrozi dan Malaikat Tak Berjenggot

27 Juni 2018   13:15 Diperbarui: 27 Juni 2018   13:32 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu Amrozi masih hidup, dia hobby bernyanyi dan memegang senjata—yang laganya seperti pemain gitar rock.

Suatu waktu Amrozi bertemu makhluk asing yang tak pernah ia temui di dunia. "Lho! Sampean, kok, ndak pake jenggot? Ndak ngikut Sunnah Rasul, ya?" Di pintu masuk dia kaget, saat melihat bagian wajah makhluk asing itu tak berjenggot.

"Jenggot Saya sudah terbakar, Mas," geramnya, membuat Amrozi bengong.

"Lho, kok bisa terbakar?"

"Barusan Saya masuk ke Neraka. Api neraka telah membuat jenggot Saya terbakar," sahutnya tanpa ragu.

Amrozi tak yakin oleh pengakuan makhluk asing itu. Apalagi makhluk itu baru saja keluar dari dalam. Ia pikir tidak mungkin bahwa tempat itu adalah neraka. "Masa', sih? Api neraka segitu nakalnya?"

"Kalau Mas gak percaya, ayuk, masuk," dengan tegas makhluk itu mengajak Amrozi masuk, agar ia tahu sendiri secara langsung.

"Tunggu dulu!" Amrozi menghela nafas panjang-panjang. "Memangnya di dalam neraka ada apa aja, sih?" Amrozi penasaran, tapi sebetulnya dia ragu masuk ke dalam tempat itu.

"Wah! Sampean ketinggalan zaman, Mas. Kok gak tahu dalamnya neraka? Di sana ada penyanyi Rock, dan musisi-musisinya gak kalah hebatnya dengan yang ada di dunia. Lagi pula, bukankah sampean sudah mendaftar masuk ke neraka?" terang makhluk asing itu dengan tegas.

"Betul, Pak. Saya juga bawa tiket masuknya, kok," timpal Amrozi, pura-pura bawa tiket masuk yang sebetulnya ia berbohong. "Saya jadi penasaran Pak. Ingin segera masuk. Oh! ya, mana petugas nerakanya, Pak?" Dia tak tahu bahwa makhluk asing yang sedang berbicara dengannya adalah malaikat penjaga neraka.

"Sampean iki piye, toh? Saya petugas penjaga nerakanya. Monggo, Mas. Marih masuk," kata Malaikat dengan sopan.

Amrozi baru sadar kalau dia sedang berhadapan dengan malaikat Malik. Tubuhnya tiba-tiba menggigil, padahal dia cuma bercanda soal tiket masuk ke neraka. Karena ia pikir, makhluk asing itu sedang mengelabuinya. Ia baru mulai percaya, ketika makhluk itu mengakui dan menunjukan Id Card-nya, sebagai penjaga neraka. 

Tapi, Amrozi masih sedikit tak yakin, namun ia terpaksa mau masuk ke dalam tempat itu. Ia kaget, ternyata di dalamnya benar-benar neraka. Sempat ia mencoba keluar namun tak bisa karena neraka itu dijaga ketat. 

Sekarang dia telah menjadi penyanyi rock yang terkenal di neraka, dan ia memiliki banyak murid dari kalangan sesamanya, yang ahli di bidang senjata. Murid-muridnya itu sangat hebat, kalau nembak Amrozi tepat pada sasaran.

Lagu Amrozi yang paling terkenal di neraka adalah lagu yang berjudul "Ampun". Dia sangat suka dengan lagu ciptaanya itu, sehingga sering dinyanyikannya dengan suara rocknya yang khas.

Lirik lagunya di reffrain, "Aduh, aduh, aduh, sakit; ampun ampun, ampun, ampun. Ah, ah, ah, aw, aw, aw, aw, buseeeet sakitnya setengah mati."

#BassElang #fiksi #imajinasi #images

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun