Sering melontarkan kalimat masih mencintai Sugih. Cuma itu pengakuan Sinta.Â
Ada perbedaan: masih mencintai dan merindukan cinta. Dua hal itu samar tetapi dapat dijelaskan. Mencintai adalah memberikan perasaan kepada orang lain. Sedangkan merindukan cinta adalah mengharapkan ingin diberi: ingin dicintai. Keinginan justru tidak ada kepastian bisa mendapatkannya.Â
"Pikirkan! Sebenarnya kamu mengharapkan cinta Sugih bukan mencintai Sugih," jelas Parto membingungkan temannya.Â
Gila! Semua temannya tercengang: bingung. Kecuali Sutejo. Ia bisa menangkap omongan Parto.Â
Bulan lalu, misalnya. Sinta sering mendatangi rumah Sugih. Diam di rumah pun ia mengenang Sugih. Itu sebabnya, menurut Parto, bahwa sesungguhnya Sinta mengharapkan dan merindukan cinta dari Sugih.
Pada suatu malam tiba. Di kafe #Ngoceh. Sapar menghubungi Jarwo untuk hendak mengajak Susi dan teman-teman lainnya; nongkrong di kafe. Di situlah di antara mereka saling menuturkan uraian kalimat. ! Sapar yang sudah di kafe duluan ia menunggu temannya. Menunggu adalah mengharapkan kedatangan. Sedangkan yang ditunggu adalah memberi waktunya untuk menyempatkan bertemu. Bertemulah mereka.Â
"Cinta itu sangat misterius," Sapar memulai obrolan.Â
"Ya. Makanya aku juga heran sama Sinta," kata Susi. "Sudah tahu mantannya gak cinta, tapi kok malah ia masih mencintai. Hadeuuh!"Â
"Ah! Itu sih cuma pengakuannya aja. Belum tentu perasaannya begitu," terang Sapar berkicau.Â
"Mungkin juga Sinta terlalu nafsu," sanggah Parmin.Â
"Maksudmu?" sahut Susi penasaran.Â