Mohon tunggu...
Bass Elang
Bass Elang Mohon Tunggu... Seniman -

Dan pada akhirnya senja berubah menjadi malam yang gelap. Tak ada yang berkesan kecuali wajah manismu yang melintas.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komunikasi yang Tak Koherensi

9 Maret 2018   18:24 Diperbarui: 14 Maret 2018   16:14 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: livescience.com

Akan tetapi, itu semua belum tentu bisa terhubung antara kita dengan orang lain, karena sedikit sekali orang yang mengalami hal itu. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).

sumber gambar: life.idntimes.com
sumber gambar: life.idntimes.com
Menurut Wikipedia. "Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common)." Sederhananya, Sama atau membuat sama artinya, ada kesamaan antara pengirim (pembicara) dan penerima (pendengar). 

Hal itu juga di tegaskan oleh Rhenald Kasali. "Komunikasi pada intinya adalah mengenai orang lain. Bagaiamana kita melalukan sesuatu terhadap orang lain."

Jadi, saat melakukan perbincangan dengan orang lain, kita tentu tahu, apakah dia mengerti atau merasa nyambung dengan penyampaian kita? Belum tentu! Jika dia diam saja, bukan berarti dia menghormati kita yang sedang berbicara. Bisa saja dia tidak mengerti mengenai perihal yang sedang kita omongkan. Maka dari itu, supaya keadaan betul-betul koherensi atau terkoneksi. Kita harus mempunyai kemampuan berkomunikasi, kemampuan membaca tentang bagaimana orang lain bisa mengerti maksud pembicaraan kita. 

Bass Elang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun