Mohon tunggu...
Dr.Dr.Basrowi.SE.ME.MPd.PhD
Dr.Dr.Basrowi.SE.ME.MPd.PhD Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat adm bisnis Alumni S3 Unair, Alumni S3 UPI YAI Jakarta, S3 Asia e University

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah Tepat Sasarankah Subsidi BBM untuk Nelayan?

30 Oktober 2024   17:51 Diperbarui: 30 Oktober 2024   17:52 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cilacap, 24 Oktober 2024 -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KEMENKOP-UKM), serta Universitas Bina Bangsa menggelar kegiatan research sharing untuk mengkaji tata kelola kelembagaan koperasi dalam distribusi BBM bersubsidi. Penelitian ini mengusung Program Solusi Nelayan, yang dirancang untuk membantu nelayan kecil dalam mendapatkan akses BBM dengan harga terjangkau melalui peran koperasi sebagai pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN).

Penelitian ini dipimpin oleh Akhmad Junaedi, S.E., M.E. dari BRIN, dengan dukungan Dr. Basrowi, SE., M.E; Popi Dayurni, M.Pd.T; dan Galuh Mulyawan, M.Pd. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis struktur kelembagaan koperasi yang ideal dalam penyaluran BBM solar bersubsidi pada wilayah piloting, termasuk Cilacap, Pekalongan, Indramayu, Aceh Besar, Deli Serdang, dan Lombok Timur. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen.

Pada 24 Oktober 2024, tim penelitian berangkat dari Serang menuju Yogyakarta, memulai perjalanan penelitian ke berbagai lokasi. Di Cilacap, mereka mengunjungi Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cilacap dan disambut oleh Kepala Bidang Koperasi, Ibu Lilies, beserta jajarannya. Diskusi dilanjutkan dengan pengurus KUD Mino Saroyo, koperasi yang mengelola distribusi BBM bersubsidi khusus untuk nelayan dan memiliki dua unit usaha yang mendukung kesejahteraan anggota nelayan.

Selain itu, tim juga berkunjung ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Cilacap dan berdiskusi dengan Kepala TPI, petugas lelang, bagian timbangan, kasir, serta beberapa nelayan setempat. Di sana, tim mendalami tantangan dan prosedur yang dijalankan dalam pendistribusian BBM subsidi untuk nelayan.

Pada hari ketiga, tim melanjutkan kunjungan ke Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, dilanjutkan ke Kantor Kesyahbandaran dan Operasional Pelabuhan (KSOP), serta TPI Sentolo Kawat untuk wawancara dengan pihak terkait. Pada hari terakhir, tim kembali ke Yogyakarta International Airport untuk kembali ke Jakarta.

Penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi bagi pengelolaan BBM bersubsidi yang lebih efektif dan akuntabel melalui koperasi, serta memperkuat tata kelola kelembagaan yang lebih berkelanjutan dan berpihak kepada nelayan kecil di berbagai wilayah Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun