Mohon tunggu...
Dr.Dr.Basrowi.SE.ME.MPd.PhD
Dr.Dr.Basrowi.SE.ME.MPd.PhD Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat adm bisnis Alumni S3 Unair, Alumni S3 UPI YAI Jakarta, S3 Asia e University

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Masa Depan dan Kapasitas Difabel dalam Berwirausaha untuk Menghadapi Persaingan Inklusi

24 Juli 2024   20:41 Diperbarui: 24 Juli 2024   21:01 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Bina Bangsa (UBB) dan Yayasan Pendidikan dan Sosial Bina Kusuma Sejahtera (BKS) bahu membahu menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) bertajuk "Membangun Masa Depan dan Kapasitas Difabel dalam Berwirausaha Melalui Model Learning, Simulating, & Mentoring (LSM) Sebagai Modal untuk Menghadapi Persaingan Inklusi". Kegiatan ini diprakarsai dengan tujuan mulia, yaitu memberdayakan penyandang disabilitas, khususnya tuna daksa, agar mampu mandiri secara ekonomi melalui wirausaha.

PkM ini terlaksana pada hari Selasa, 23 Juli 2024, bertempat di Yayasan Pendidikan dan Sosial Bina Kusuma Sejahtera (BKS) yang terletak di Kampung Beberan, Jl. Ujung Lor Pulo Desa Beberan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten. Acara ini diwarnai semangat dan antusiasme dari para penyandang disabilitas yang menjadi peserta.

Dr. Ir. Uli Wildan Nuryanto, S.T., M.M., beserta tim dosen UBB, yaitu Dewi Robiatun Muharomah, M.Pd. dan Ririn Nur Abdiah Bahar, M.Psi, Psikolog, menjadi motor penggerak utama kegiatan PkM ini. Ketiga dosen tersebut merupakan pakar di bidangnya masing-masing, siap sedia membimbing dan membekali para penyandang disabilitas dengan ilmu dan pengetahuan wirausaha yang mumpuni.

Dalam sambutannya, Dr. Ir. Uli Wildan Nuryanto, S.T., M.M., selaku ketua tim PkM, menyampaikan keprihatinan atas masih tingginya angka marginalitas dan diskriminasi yang dihadapi penyandang disabilitas, khususnya dalam bidang ekonomi. Hal ini mendorong beliau dan tim untuk menginisiasi PkM ini, dengan harapan dapat membuka peluang baru bagi para penyandang disabilitas untuk meraih kemandirian ekonomi melalui wirausaha.

Lebih lanjut, Dr. Ir. Uli Wildan Nuryanto, S.T., M.M., menjelaskan bahwa PkM ini menggunakan model pembelajaran LSM yang inovatif dan komprehensif. Model ini terdiri dari tiga elemen utama, yaitu: Learning: Para penyandang disabilitas diberikan materi pembelajaran yang komprehensif tentang kewirausahaan, mulai dari konsep dasar, pengembangan produk, hingga strategi pemasaran. Simulating: Peserta PkM diajak untuk mempraktikkan secara langsung materi yang telah dipelajari melalui simulasi bisnis. Simulasi ini bertujuan untuk melatih kemampuan mereka dalam mengaplikasikan ilmu wirausaha dalam situasi yang realistis. Mentoring: Para penyandang disabilitas mendapatkan pendampingan intensif dari mentor yang berpengalaman di bidang wirausaha. Mentor akan memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi kepada para peserta agar mereka dapat berkembang dan maju dalam usaha mereka.

Melalui model pembelajaran LSM yang terstruktur ini, diharapkan para penyandang disabilitas dapat: Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam berwirausaha. Mengembangkan produk-produk kreatif dan inovatif yang memiliki daya saing di pasaran. Membangun jaringan dan akses pasar yang luas untuk produk mereka. Menjadi wirausahawan yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Antusiasme dan semangat para penyandang disabilitas dalam mengikuti PkM ini patut diacungi jempol. Mereka mengikuti setiap sesi pembelajaran dengan penuh perhatian dan aktif berpartisipasi dalam simulasi bisnis. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memiliki tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan dalam wirausaha.

Kegiatan PkM ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para penyandang disabilitas, tetapi juga bagi masyarakat luas. Dengan semakin banyaknya penyandang disabilitas yang menjadi wirausahawan mandiri, maka akan tercipta inklusivitas di berbagai sektor, termasuk sektor ekonomi. Hal ini akan membuka peluang baru bagi terciptanya masyarakat yang adil dan sejahtera bagi semua.

PkM "Membangun Masa Depan dan Kapasitas Difabel dalam Berwirausaha Melalui Model Learning, Simulating, & Mentoring (LSM) Sebagai Modal untuk Menghadapi Persaingan Inklusi" merupakan sebuah langkah nyata untuk mewujudkan inklusivitas dan kemandirian bagi penyandang disabilitas. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi dan model bagi pihak-pihak lain untuk turut berkontribusi dalam pemberdayaan penyandang disabilitas di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun