tatkala malam berganti pagi
riuh hujan perlahan berhenti
dua hamba berbagi waktu
untuk bertemu dan haru biru
lantai dua yang menjadi saksi
di kala dua hamba bertukar narasi
beradu argumentasi mencari solusi
dari tataran romansa
komedi jenaka
tak lupa politik, licik namun menggelitik
hangatnya kopi menjadi katalisator pikiran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!