Mohon tunggu...
Basrin Ramadoan
Basrin Ramadoan Mohon Tunggu... Penulis - Berfikir dan berdzikir, berdzikir dan berfikir

Berfikir dan berdzikir, berdzikir dan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Buku, "Filsafat Ilmu Perspektif Pemikiran Islam"

7 Maret 2020   17:15 Diperbarui: 7 Maret 2020   17:17 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia adalah makhluk yang dibebani kewajiban dan tanggung jawab. Dengan keistimewaan akal dan pikiran ia mampu mebuat kreasi atau menciptkan sesuatuberupa sains dan teknologi . manusia juga bagian dari realitas kosmos yang menurut para ahli pikiran disebut al-kain al natiq makhlik yang berbicara   dan makhluk yang memiliki nilai luhur tinggi. 

Salah seoarang ahli mengemukakan pendapatnya beliu adalah Al- ‘Aqqad (1973:21) manusia lebih tepat dijuluki “ makhluk yang berbicara” dari pada malaikat yang turun ke bumi atau seperti pendapat laiinya yang mengatakan “ manusia adalah hewan yang berevolusi debsb manusia lebih mulia dari semua itu. 

Alasan ini tidaklah berlebihan rasanya sebab menurut kaca mata beliau malaikat turun ke bumi tidak mempunyai kedudukan membimbing kejalan yang bbaiak atau jalan yang buruk. Demikian npula dengan pendapat manusai sebagai hewan yang telah mengalami evolusi  dikarenakan hanya manusia yang hanya mampu memikul bedab serta tanggung jawab yang diamanatkan ALLAH kepadanya.

Jadi tidak heran  jika ada sebagian pendapat yang mengatanm bahwa manusia adal penciptaan yang kedua setelah tuhan pendapat ini tidak berlebihan rasanya. Betapa manusia dianugerahai akal rasio oleh sehingga ia mampi menciptkan kreasi canggih byang tidak bisa dilakukan oleh makhluk lainya berupa teknologi dan sains. 

Sedangkan makhluk yang bernama malaikart hanya diprintahkan bersujud kepada-Nya dikarenakan tidak ia tak mampu bersaian secra intelektual . kelebihan inilah yang menjadikan manusia lebih unggul dari pada makhluk ciptaan tuhan lainya.

Akan tetapi manusia meiliki potensi bmenjadai makhluk uang hina juga rendah dari pada makluk lainya misalanya hewan sebagai mana yeng telah tertera dan tertulis  dalam Al QURAN  surah At Tin: 5-6, dan surah Al A’raf :179.

Al Quran dan hadist pun banyak yang mengulas dan membahas tentang pentingnya ilmu pengetahuan guna mendapatka derajat yang tinggi dan mulia di mata tuhan , dan satu satunya makhluk yang mampu melakukan itu adalah manusia sebagai mana fitrahnya yang diberikan keistimewaan akal pikiran  guna menjadi makluk yang unggul dan amampu mengatur tatanan kehidupan serta kerukunan hidup di bumi ini. 

Betipa penting ilmu pengetahuan  sehingga setiap manusiatakpernahluput dari pada aktivitsa pencarian akan ilmu pengetahian itu sendiri. Sebuah peradaban atau zaman dapat dikatakan unggul apabila disana menjadikan ilmu pengetuhuan sebagai hal yang utama. 

Rasia sebagai anugerah yang sangat istimeah dari tuhan yang harus mampu digunakan dengan sebaik sebaiknya oleh manusia hingga Allah memberikan derajat yang tinggi kepada orang berilmu sebagaimana dalam salah satu firmanya: “wahai orang orang yang beriman! Apabila dikatan kepadamu “ berilah kelapangan di dalam majelis-majelis” maka lapangkanlah, niscaya ALLAH akan mengangkat derajat orang orang yang beriman  diantara kamu dan orangberilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadilah:11). 

Apalagi dalam konsep islam terdapat kredo yang mengatakan, bahwa mencari ilmu merupakwn kewajiaban, ibdah bahkan diktakan berdosa bagi yang meninggalkan perhial mencari ilmu pengetauan.

Bagi seorang muslim,pengetauhan bukanlah tindakan atau pikiran yang terpencil dan abstrak, melaiakan bagian yang palaing mendasar  dari kemajuan dan pandangan dunianya (toerid view). Jadi sangat tidak mengeheran jika ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang sedemikian penting sebagaia seorang muslim seningga denga ilmu penegetahuan tersebut manusia mampu memahami tanda tanda kekuasaan tuhan.

JUDUL BUKU: FILSAFAT ILMU PRESPEKTIF ISLAM

PENULIS: Drs. M. Zainuddin, MA

Penerbit: Bayu Media Publishing

Tahun Terbit: 2003

ISBN: 9793323248

Membangun sebuah peradaban membutuhkan pengetahuan yang cukup .  sebagaimana kata Rosentall, sebuah peradaban muslim tanpa hal itu tidak akan terbayangkan oleeh orangh orang muslim abad pertengahan sendiri, lebuh lebih masa sebelumnya. Dengan menganut pandfangan ini imat islam memiliki tanggungt jawab terhadap dirinya sendiri , yaitu membangngun ilmu nya sendiri .

Memang jika kita melihat menurut pradigma baratbhawa ilmu pengetahuan dan agama tidak bisa dipersatukan atau tidak akan menemukan titik temu.  Dari segi metode, ilmu diperoleh dari jalan indrawi (pengamatan) dan pembuktian atau verifiksai yang mendasar atas penelitian  seadangkan agama sesuatu yang diperoleh dari wahyu tuhan yang berupa keyakinan yang di bawa oleh rosul .  

Tetapi pada dasrnya ilmu pengetahuan bertujuan untuk meraih kebahagiaan  dan kesejahteraan umat manusia  yang tidak bisa diungkiri.  Maka dari sisni kaita dapat mengambil kesimpulan bahwa ilmu pengetahuan dan agama tidakdapat dipisahkan . 

Pada dasarmya agama bertujuan menganmtarkan manusia pada kesjahteraan di dunia maupun di akhirat begitu pula tujuan ilmu yang pada dasarnya agar manusia memperoleh kehidupan yang layak sejahtera, aman dan makmur.

Dulu, tepatnya abad ke 8 sampai denfgan abad ke 12 M,  umat manusai berada pada puncak kejayaan, jaman dimana ilmu penegatuhuan berkembang secara pesat dan begitu maju  hingga mencapai puncak. Pada masa itu umat islam menjadi pemimpin dunia karena pergumulanaya denagn ilmu dan filsafat yang mereka tekuni, terutaqmailmu ilmu murn (Natural sciences). 

Teori ilmu pengetahuan menurut islam memiliki keterkaitan dengan keharusan yang mendesak kepada pencaruian ilmu pengetahuan sebagai mana kita ketahui Allah berfirman “bacalah dengan menyebit nama tuhanmu yang menciptkan, Dia telah manusia dari segumpal darah, bacalah , dan Tuhanmu-lah yang Maha mulia, yang mengajarkan manusia dengan pena , Dia ,mengajarkan  apa yang tidak diketahuinya” (QS. Al Aalq:1-5) .

Disisi lain Al Quran memerintahkan manusia untuk menjadi khalifah bdi muka bumi ini, dengan tugas memelihara alam guna manusia mendapatkan kesejahteraan. Hal ini tuidak dapat dipungkiri bahwa alam di manfaatkan manusia dalam mengemkbangkan ilmu dan teknologi. Memlihara lam yang begitu besar ini sangat diperlukan wawasan dan pengetahuan yang cukup.

Dalam pemikiran kefilsafat sendiri islam juga memiliki kerangka berfikir tersendiri , filsafat merupakan upaya untuk menjelaskan cara Allah kebenaran atau yang haq dengan bahasa pemikiran yang rasional. 

Sebagai mana kata Al kindi (801-873) bahawa filsafat adalah pengetahuan tentang hakikat ihwal-ihwal dealam batasan batsan kemungkinan manusia. Kemudian ibnu sina (980-103) juga menegmukakan pendapatnya bahawa filsafat adalah menyempurnakan jiwa manusia  melalui konseptualisasi hal ihwal dan penimbangan nkebenaran teoretis dan praksti dalam batasan batasan kemampuan manusia.

Pada zaman dahulu dikalangan umat islam, filsafat merupakan kisah perkembangan ruhdan kemajuan ruh. Demikian pun ilmu pengetahuan islam. menurut Al Quranseluryh fenomena yang terjadi pada alam semesta ini merupakan petunjuk dari Allah SWT. 

Filsafat sebagai perwujudan mengetahui kebeneran atau wahyu yang tidak mampu di tangkap oleh pikiran manusia  guna mengenal Allah lebih dalam dan menegaskan, bahwa wahyu tidak pertentangan dengan akal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun