Dug.... dug... dug.... dug...
Suara langkah guruku menuju kelas
Penuh karisma ia datang membawa sebuah ketel
Berisi air pengetahuan yang jernih
Dengan penuh semangat ia membawa ketel itu
Dan kamipun siap menerima air pengetahuan
Cawan kami yang kosong sudah tersedia
Di atas meja, buku jadi nampannya
Satu persatu cawan kami diisi
air dari ketel ajaib itu
Tak ada beban di raut wajah guru
Membagi-bagikan semua air yang ia bawa
Kulihat semua teman sekelasku riang menyambutnya
Kami minum bersama dengan sukaria
Bak madu yang manis rasanya air yang dibawa guruku
aku ketagihan ingin meminumnya lagi dan lagi
Jika kami minta tambahkan isi cawan kami
Guruku malah senang dan bangga melayani
Padahal air itu ia dapatkan dari sebuah gunung
Di negeri yang jauh dan puluhan tahun lamanya perjalanan ke sana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H