Air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup orang banyak sehingga perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan kondisi lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan keselamatan manusia serta kehidupan makhluk hidup lainnya.
Biasanya limbah cair suatu industri dibuang ke pantai atau sungai. Salah satu industri rumah tangga yang menjadi penyumbang limbah cair ke sungai ialah usaha laundry. Jenis usaha ini sudah menjamur di kota besar. Sebab bagi kaum urban yang tinggal di tempat sewa, laundry adalah solusi mengatasi cucian kotor.
Namun, ada akibat dari berkembang biak nya usaha ini. Tanpa disadari telah menjadi salah satu penyumbang limbah. Apalagi bagi mereka yang membuang limbah deterjen ke sungai tanpa pengolahan terlebih dahulu.
Pada deterjen terdapat surfaktan untuk meningkatkan kemampuan daya cuci. Namun, surfaktan memiliki dampak negatif. Mulai dari merusak keindahan lingkungan perairan, menimbulkan bau air sungai, merusak organisme akuatik dan merugikan kesehatan manusia.
Seperti yang telah dilaporkan kompas (3 januari 2019) bahwa usaha laundry termasuk penyumbang limbah deterjen yang mencemari sungai dan kali di Jakarta, termasuk Kali Sentiong dan Kali Item [1].
Bagi pegiat usaha laundry perlu memiliki kesadaran terhadap lingkungan. Bukan hanya memikirkan keuntungan semata, sebab jika lingkungan rusak maka akan menyusahkan banyak pihak.
Setiap usaha laundry seharusnya memiliki bak penampung limbah. Pada bak tersebut dilakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke aliran kali atau sungai. Dan tentu pengolahan deterjen sisa cucian tidak memaikai zat kimia berbahaya agar tidak menimbulkan masalah baru.
Pilihlah bahan pengolah limbah berbahan organik dan biodegradabele agar lebih aman bagi lingkungan . Biji kelor dapat dimanfaatkan sebagai pengolah limbah deterjen.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universidad de Extremadura, Department of Chemical Engineering and Physical Chemistry, Spanyol , mengungkapkan bahwa ekstrak biji kelor dapat menghilangkan surfaktan dari deterjen. Dari pengujian yang telah dilakukan ditemukan bahwa ekstrak biji kelor mampu menghilangkan surfaktan hingga 75%. Penelitian yang telah terbit pada Chemical Engineering Journal [2].
Dalam penelitian lain yang telah terbit pada Journal of Environtmental Management mengungkap bahwa seberbuk biji kelor sangat ampuh menghilangkan logam berat seperti kromium. tak tanggung-tanggung dalam penelitian tersebut logam kromium dapat dihilangkan hingga 99% pada pH 2 dan 95% pada pH 1 [3].
Jika usaha laundry anda sudah melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai atau kali. Saya haturkan terimakasih banyak atas kepedulian anda terhadap lingkungan hidup.
Salam, B Tarigan
Sumber:
[1] kompas.com
[2] doi:10.1016/j.cej.2011.11.024
[3] doi.org/10.1016/j.jenvman.2018.08.077
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H