9. Monumen Tugu Apel, Kota Batu
Â
Tentu masih banyak tugu yang tegak berdiri sebagai simbol kebanggaan dan penghormatan kepada petani.Â
Namun, tidak jarang juga buah lokal terancam hilang dari peredaran. Disebabkan peminat buah sepi dan petani mengganti jenis buah yang ditanam. Belajar dari petani buah Kesemak Karo. Gambar di bawah ialah buah kasmak (bahasa karo) sering juga disebut Apel Karo oleh wisatawan lokal dan tidak asing bagi mereka yang memburu buah ke Pasar Buah Berastagi.
Belakangan buah ini mulai sulit diperoleh karena petani sudah menebangi pohon buah mereka, disebabkan beberapa tahun lalu harganya murah dan sempat sulit menjualnya. Sehingga petani lebih memilih menanam sayuran dan buah yang lain.
Namun, Belakangan pasar lokal maupun ekspor sudah mulai meminatinya. Tapi pohon kesemak petani sudah ditebang dan jika ditanam ulang pun butuh waktu bertahun-tahun agar pohon ini menghasilkan buah.
Sebagai penutup tulisan ini, saya menghimbau masyarakat agar lebih mengutamakan mengkonsumsi buah dan sayur lokal. Belilah dari pasar tradisional sebab umumnya penjual di pasar tradisonal langsung bersentuhan dengan petani lokal. Dengan kata lain membeli buah dan sayur lokal di pasar tradisonal akan sangat membantu petani untuk terus membudidayakan buah dan sayuran lokal.Â
Dapat dibayangkan jika ikon kota kebangggan kita adalah buah atau sayuran, tapi kita harus mengimpor buah dan sayuran sejenis maka ini sangat miris.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H