Dalam sejarah panjang tentang persatuan ummat manusia, kata kongkrit yang sangat wajib hadir dan dihadirkan adalah keadilan. Karena tidak ada keadilan tanpa kejujuran. Maka jujurlah. Jujur mengatakan yang salah mesti disalahkan dan yang benar mesti dibenarkan. Tidak boleh ada yang dipaksanakan untuk dibenarkan. Pun sebaliknya.
Jika terjadi penembakan, katakan ada. Jika ada yang oknum aparat yang menganiaya rakyat hingga terbunuh, katakan ada. Jika ada massa sewaan untuk membuat rusuh, kata ada. Jika ada permintaan untuk menggerakkan massa, kata ada. Dan usut secara tuntas. Tidak ada yang boleh lewat walau itu dari internal penegak hukum sendiri.
Jangan ada sistem tebang pilih, sebab logika hukum tidak demikian. Mari kita sama-sama membuktikan bahwa negara ini adalah negara hukum. Pilihan ini tentu ada ditangan kita semua. Kenapa semua, karena dengan dua jempol kita bisa memprovokasi untuk menghancurkan pun bisa menguatkan untuk mengokohkan sila keseimbangan itu sendiri.Â
Berhentilah merasa paling benar dan tahu segalanya. Sebab, yang paling baik adalah yang tidak pernah merasa baik karena terus berbuat kebajikan. Yang paling benar adalah yang tidak pernah merasa benar karena terus mengejar pengalaman. Yang paling pintar adalah yang tidak pernah merasa pintar karena akan terus belajar untuk menambah ilmu dan pengetahuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI