Jika tidak tahu, pilihlah diam. Sembari menikmati coklat panas dengan internet yang maha luas, dengan buku yang amat menyenangkan, dengan diskusi yang menggemberikan, dan dengan alam yang mencerahkan. Kupikir ini pilihan. Silahkan pilih pilihan kalian.
Bukankah mencuri yang bukan hak itu adalah kenormalan sebagai kesempurnaan kemanusiaan. Sebab tidak ada manusia sempurna dengan hanya kebaikan, kecuali yang dimuliakan Tuhan. Juga sebaliknya. Semua sempurna dengan teori keseimbangan. Ada baik ada buruk. Ada siang ada malam. Ada laki-laki ada perempuan. Dan seterusnya.
Kekurangan itu hanya butuh pengakuan. Kemudian tidak kembali melakukan. Jika kembali melakukan barulah ada ganjaran. Tentu saja dengan hukuman bukan dengan keroyokan dipinggir jalan. Setiap orang punya hak untuk hidup bukan? Jadi biarkan manusia memilih pilihan-pilihan yang dibuatnya. Termasuk saya, anda, kalian, mereka.
Tapi jangan juga membiarkan manusia memilih jalan dengan keegoisan. Beri peringatan. Bukankan kita ini sosial. Jangan lupakan. Jika sudah ada peringatan, bahkan sudah berulang. Biarkan dia mengenali dirinya sendiri. Dalam memahami, kamu akan dipahami. Dalam memaafkan, kamu akan dimaafkan.