Mohon tunggu...
Sofyan Basri
Sofyan Basri Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Manusia

Menilai dengan normatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrat, SBY, AHY, dan Pilpres (2)

28 Maret 2018   19:15 Diperbarui: 28 Maret 2018   19:28 1076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak hanya itu, AHY juga membuat internal Demokrat sangat solid. Itu terbukti pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat yang dilaksanakan di Sentul International Convention Center (SICC) Sentul City, Bogor, Jawa Barat. Bahkan, AHY menjadi aktor hadirnya Presiden Joko Widodo.

Pada penutupan Rapimnas tersebut, AHY tampil memberikan orasi politik. Dalam orasinya tersebut, AHY mendeklarasikan diri untuk siap berkontribusi untuk NKRI. Dan menyatakan siap berkoalisi dengan partai lainnya. Bagi saya pribadi, kalimat itu adalah simbol jika SBY melalui AHY siap bertempur baik Pileg maupun Pilpres 2019.

Oleh karena itu, sangat wajar jika SBY melakukan manuver politik untuk membentuk poros ketiga pada Pilpres 2019 mendatang. Tentu, SBY tahu jika AHY belum saatnya maju sebagai Calon Presiden (Capres). Akan tetapi, kupikir hal itu tidak masalah bagi SBY. Sebab bisa jadi strategi pada Pilkada DKI lalu akan kembali digaungkan.

Dengan mendorong AHY untuk melakukan komunikasi kepada Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam Rapimnas lalu itu adalah langkah pertama. Sekaligus itu sebagai simbol jika AHY mampu melakukan manuver politik kepada para penguasa.

Langkah selanjutnya adalah dengan mengundang sejumlah partai politik untuk membahas poros ketiga di Pilpres sebagai langkah kedua. Dalam strategi ini, SBY tidak melibatkan AHY. Sebab yang diundang dalam pertemuan tersebut adalah para elit partai politik dari PAN, PKB, dan PKS.

Kupikir, poros ketiga bisa jadi merupakan agenda pembahasan untuk memunculkan Capres diluar dari Joko Wododo dan Prabowo Subianto. Dan yang paling memungkinkan adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Semua orang tentu tahu, jika JK merupakan salah satu tokoh politik yang sangat dekat dengan umat muslim yang tak lain merupakan pemilih terbesar di Pilpres.

Hal lain yang mungkin ada dalam pikiran SBY bahwa inisiasi poros ketiga merupakan bukti jika AHY akan bisa masuk dalam semua kalangan. Dan mungkin saja, dalam waktu dekat ini AHY akan melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto sebagai salah satu Capres potensial.

Posisi Partai Demokrat yang netral dalam bersikap secara politik selama ini memang sangat dimanfaatkan SBY untuk melakukan komunikasi politik jelang Pilpres 2019 mendatang. Apalagi, dengan sosok AHY yang dari berbagai kalangan dinilai sangat potensial maju di Pilpres sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).

Tentu dengan tawaran AHY yang bisa jadi mewakili pemilih dari kalangan pemuda dan kalangan milenial yang jumlahnya sekitar 40 persen populasi Indonesia menurut Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sangat menggiurkan oleh Capres seperti Prabowo, Joko Widodo maupun Capres poros ketiga.

Dan langkah ketiga SBY adalah menjadikan AHY sebagai jargon untuk meraih pemilih pada Pileg 2019. Kupikir, dengan kehadiran AHY selama ini membuat elektoral Demokrat naik. Meski memang sampai saat ini belum ada data riset terbaru mengeani elektoral partai politik.

Bagi saya, langkah ketiga ini merupakan tujuan pamungkas bagi SBY. Manuver politik bagi SBY selama ini memang secara tidak langsung belum pernah menyebut AHY sebagai salah satu Cawapres potensial di Pilpres 2019, meski semua orang sudah membacanya. Namun, lagi-lagi SBY berperan sebagai aktor utama dalam arena.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun