Mohon tunggu...
Sofyan Basri
Sofyan Basri Mohon Tunggu... Jurnalis - Anak Manusia

Menilai dengan normatif

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Aroma Politik pada HPN 2018

10 Februari 2018   21:45 Diperbarui: 11 Februari 2018   05:25 1389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, Pers Nasional melaksanakan peranannya memperjuangkan keadilan dan kebenaran"(Pasal 6 Butir e, UU No.40 Tahun 1999 tentang Pers)

Selain itu, dalam surat edaran tersebut juga disebutkan butir 4 Deklarasi HPN 2014 di Bengkulu lalu "Pers Indonesia juga harus bisa menjadi wasit dan pembimbing yang adil, menjadi pengawas yang teliti dan seksama terhadap pelaksanaan Pilkada dan tidak justru sebaliknya,menjadi "Pemain" yang menyalahgunakan ketergantungan masyarakat terhadap media".

Tak hanya itu, disitu juga dimeminta kepada setiap wartawan yang memilih untuk maju menjadi calon kepala daerah atau wakil calon kepala daerah atau calon legislatif ataupun menjadi anggota tim sukses partai atau tim sukses pasangan calon untuk non-aktif sebagai wartawan dan mengundurkan diri secara permanen.

Dengan demikian, bagi saya, Margiono semestinya tidak nonaktif akan tetapi mundur dari jabatannya sebagai Ketua PWI. Sebab akan aneh nantinya ketika terpilih menjadi kepala daerah sedang dirinya menjabat sebagai Ketua PWI. Entahlah.

Khusus untuk saya, beberapa waktu lalu memang saya sempat memposting salah satu bakal calon kepala daerah di Sulsel. Bahkan, pernah sekali saya sedikit mengkampanyekan calon tersebut dengan alasan saya sangat kagum atas kepribadiannya.

Saya ingin menjustifikasi diri saya bahwa itu bisa jadi bagian dari tim sukses dan mengkampanyekan seseorang dalam arena politik Pilkada. Tapi itu sebelum ada surat edaran dari dewan pers. Sehingga jika kiranya para pembaca mengkritisi saya, maka saya mengakui itu. Namun untuk saat ini, saya konsisten independent. Ta Doakanka.

Ingat, JURNALIS itu bukan JURKAM dan WARTAWAN itu tidak TER-TAWAN. MENULIS sesuai FAKTA bukan sesuai PESANAN. Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun