Dan tidak apa-apa, nasi sudah menjadi bubur Bang. Maka muncullah sebagai super hero di tengah jeritan rakyat yang bingung mengenai arti Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika Bang. Cara menurut saya, yah minta maaf Bang.
Tunjukkan bahwa Abang itu negarawan yang nasionalis, mengaku salah ketika salah dan mengaku benar ketika benar. Karena itulah yang dirindukan rakyat saat ini Bang. Termasuk saya Bang.
Dan kalau Abang sudah meminta maaf secara tulus dan ikhlas kepada publik dan rakyat, dan partai yang Abang sebutkan melakukan gugatan secara hukum. Saat itulah, Abang mesti melawan. Dan tentu melawan secara cerdas Bang, bukan melakukan tindakan-tindakan premanisme.
Saya akan mendukung Abang ketika melakukan pembelaan pada meja hijau. Sekali lagi, dengan catatan, Abang melakukan pembelaan secara nurani membela hak asasi abang sebagai warga negara pada negara yang menjadikan hukum sebagai panglima tertinggi, kemudian membiarkan hakim bekerja secara profesional tanpa ada bisikan pihak lainnya.
Makassar, 8 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H