Beberapa hal yang baru di kesekretariatan ialah terbentuknya divisi media kreatif dan hukum. Divisi media diisi dari wartawan senior, kreatif design, serta pakar media yang menjadi corong informasi dan influencer. Tidak heran, sepanjang setahun berita KONI Sulteng menjadi trending topic nasional apalagi dalam skop Sulawesi Tengah.
Hadirnya media bukan sekadar pencitraan semata. Dari sisi media, Nizar Rahmatu membawa semangat pembaharu olahraga yang selama ini kosong di hati para wartawan olahraga Sulteng. Betapa bahagianya para wartawan ketika menulis "Pertama kalinya Puslatda Atlet Sulteng PON Papua di Hotel Berbintang." "KONI Libatkan Sponsorhip Biayai PON," Pertama Kalinya Puslatda Dipimpin Srikandi Sulteng,"
Berita tersebut berefek pada wartawan olahraga yang selama ini hambar dalam kekosongan prestasi dan stagnasi ide maupun gebrakan olahraga di Sulteng.
Terlebih saat wartawan olahraga Sulteng langsung meliput PON XX di Papua, merasakan langsung bagaimana Nizar Rahmatu yang tak kenal lelah meninjau hampir seluruh venue baik di Jayapura hingga Merauke ketika pertama kalinya Biliar meraih medali di PON, serta pertama kalinya balap motor meraih medali di PON. Dan tak lupa, bahwa PON Papua, pertama kali paralayang merasakan manisnya meraih medali sepanjang sejarah PON.
Era inilah mengapa, menjadi awal baru olahraga Sulteng yang selama ini dinantikan. Terpilihnya Gubernur Sulteng Rusdy Mastura dan Ketua Umum KONI Sulteng Nizar Rahmatu seperti utusan yang dikirim Sang Maha Pencipta untuk perubahan olahraga Sulteng. Agar kelak pemimpin berikutnya sudah memiliki pondasi dalam manajemen olahraga di Sulteng.
Apalagi Gubernur Rusdy Mastura mengingatkan yang selama ini terlupakan, bahwa Sulawesi tengah terbentuk atas jasa para atlet Sulteng yang berlaga pada PON 1957 dan PON 1961 di Bandung. Sejarah ini membangunkan khalayak Sulteng beberapa decade lupa olahraga punya peran dalam terbentuknya provinsi Sulteng.
Hadirnya Andi Nur B Lamakarate atau yang dikenal Anca, menjadikan pendanaan KONI lebih hidup, tidak hanya mengandalkan APBD semata namun ditunjang sponsorship. Anca Lamakarate semangat mudanya mendobrak, pola pikir baru menerobos ruang yang selama ini bertembok baja bersama-sama membangun olahraga Sulteng.
"Kita mengajak, kita bermitra bukan mengemis. Olahraga ini harus dibangun, harga diri," kata Anca sebagaimana kalimat yang senantiasa disampaikan Gubernur Rusdy Mastura.