Mohon tunggu...
Bas OK
Bas OK Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Sejati

penulis lepas dari berbagai keteraturan baku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerak Atlet di Arena Politik, Karya Epic di Kepengurusan KONI Sulteng

21 Juni 2022   10:09 Diperbarui: 21 Juni 2022   10:23 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barnabas Loinang

Wartawan Olahraga Sulawesi Tengah

KONI Sulteng akan melaunching dan bedah buku berjudul "Gerak Atlet Arena Politik Sejarah Terbentuknya Provinsi Sulawesi Tengah". Launching dan Bedah buku dilaksanakan di Hotel Sutan Raja, Rabu 22 Juni 2022. Panitia mengundang panelis dari akademisi, penulis sendiri, gubernur Sulteng selaku saksi sejarah, serta pengurus cabang olahraga di Sulteng.

Buku yang ditulis Syamsu Rizal SPd MPd dan Dr Humaedi Latief ini menggambarkan peristiwa politik selepas Indonesia merdeka. Ketegangan politik mewarnai politik di Indonesia, khususnya Sulawesi Tengah menghendaki lahirnya Provinsi baru di Indonesia.

Namun Sulawesi Tengah belum mendapatkan pengakuan otonom, sehingga dengan keikutsertaan Sulteng pada PON tahun 1961 di Bandung secara langsung mengampanyekan perjuangan rakyat Sulteng yang dipimpin ketua Kontingen Andi Raga Pettalolo untuk mendapatkan pengakuan dari Pemerintah Pusat. Bahkan pada PON di Bandung itu, Kontingen Sulteng bertemu dengan Kontingen Sulawesi Utara yang menuliskan kontingen Sulutteng.

Buku ini menarik dibaca bagi semua masyarakat Sulteng, tidak hanya olahragawan semata. Karena dengan membaca buku ini menambah khasanah wawasan kita dari sudut pandang sejarah - perjuangan atlet Sulteng di kancah politik dan olahraga.

Buku gerak atlet di arena politik ini menjadi karya epik di kepengurusan KONI Sulteng yang dinahkodai Nizar Rahmatu yang tak asing lagi dalam gebrakan serta terobosan beliau membaharui olahraga Sulteng. Sejak KONI Sulteng dibentuk, buku inilah yang pertama kali diterbitkan KONI Sulteng melalui penerbit Rajawali Press.

Dengan adanya buku ini, literatur keolahragaan Sulteng bertambah dan berhimpun meskipun kelak buku ini perlu disempurnakan kembali khususnya menyangkut lebih khusus profil atlet Sulteng. Serta pencantuman foto dan dokumen agar kelak, buku ini menjadi buku wajib baik mahasiswa, penulis, wartawan, akademisi serta profesi lainnya yang berkecimpung dalam sejarah dan olahraga di Sulteng.

Secara umum, dengan membaca buku ini akan mendapatkan kepuasan dan melengkapi wawasan kita terkait sejarah Sulteng dari perspektif olahraga dan politik. Penulis mengajak membaca larut dalam peristiawa tempoe dulu.

Penulisnya sendiri Syamsurizal yang telah bersusah payah, melakukan riset, serta menghimpun dokumen yang disatukan dalam satu buku. Tentu penulisnya membutuhkan biaya yang tidak sedikit menemui ahli waris keluarga dalam menyempurnakan buku ini.

Syamsurizal yang basicnya wartawan membahasakan dengan santai karya ilmiah ini. Buku ini merupakan karya kedua setelah buku pertamanya Biografi Sahran Raden, anggota KPU Sulteng. Turut berjasa Humaedi Latief, dosen pembimbing Syamsurizal yang menjadikan tesis Syamsurizal untuk bisa diterbitkan menjadi buku.

Terbitnya buku ini tak lepas dari harapan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura. Saat pembukaan Pemusatan Latihan Daerah Sulteng Atlet Sulteng persiapan PON Papua, di Hotel Sutan Raja Agustus 2021, Gubernur Sulteng menginginkan adanya literatur khusus perjuangan atlet Sulteng di kancah PON. 

Begitu antusiasnya Gubernur menyebut semua tokoh olahraga mengikuti PON 1957 di Bandung. Gubernur menyatakan Bahwa kita harus berterimakasih kepada atlet dan menghargai jasanya. Bahkan Cudi sampai terisak mengingat peristiwa PON 1961, yang mana atlet-atlet heroic itu kini telah wafat.

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Ketum KONI Sulteng Nizar Rahmatu, Mayjend Farid Makruf pada pembukaan Puslatda PON XX Papua, Agustus 2021 (Dokpri)
Gubernur Sulteng Rusdy Mastura, Ketum KONI Sulteng Nizar Rahmatu, Mayjend Farid Makruf pada pembukaan Puslatda PON XX Papua, Agustus 2021 (Dokpri)

Pada saat itu, baru terjadi perubahan pemimpin di tubuh KONI Sulteng dengan terpilihnya Nizar Rahmatu. Belum genap setahun dari harapan Gubernur, Alhamdulillah buku ini sudah bisa dinikmati untuk santapan intelektual teman ngopi.

Saya meyakini, semangat dari Nizar Rahmatu melakukan perubahan dasar dasar olahraga Sulteng ini bisa melahirkan karya-karya baru, terobosan baru baik prestasi olahraga maupun bentuk karya lain demi kemajuan olahraga Sulteng. Semoga saja, buku ini kembali memberikan semangat bagi kita semua mengisi pembangunan Sulteng salah satunya melalui olahraga.

Pakaroso!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun