Syamsurizal yang basicnya wartawan membahasakan dengan santai karya ilmiah ini. Buku ini merupakan karya kedua setelah buku pertamanya Biografi Sahran Raden, anggota KPU Sulteng. Turut berjasa Humaedi Latief, dosen pembimbing Syamsurizal yang menjadikan tesis Syamsurizal untuk bisa diterbitkan menjadi buku.
Terbitnya buku ini tak lepas dari harapan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura. Saat pembukaan Pemusatan Latihan Daerah Sulteng Atlet Sulteng persiapan PON Papua, di Hotel Sutan Raja Agustus 2021, Gubernur Sulteng menginginkan adanya literatur khusus perjuangan atlet Sulteng di kancah PON.Â
Begitu antusiasnya Gubernur menyebut semua tokoh olahraga mengikuti PON 1957 di Bandung. Gubernur menyatakan Bahwa kita harus berterimakasih kepada atlet dan menghargai jasanya. Bahkan Cudi sampai terisak mengingat peristiwa PON 1961, yang mana atlet-atlet heroic itu kini telah wafat.
Pada saat itu, baru terjadi perubahan pemimpin di tubuh KONI Sulteng dengan terpilihnya Nizar Rahmatu. Belum genap setahun dari harapan Gubernur, Alhamdulillah buku ini sudah bisa dinikmati untuk santapan intelektual teman ngopi.
Saya meyakini, semangat dari Nizar Rahmatu melakukan perubahan dasar dasar olahraga Sulteng ini bisa melahirkan karya-karya baru, terobosan baru baik prestasi olahraga maupun bentuk karya lain demi kemajuan olahraga Sulteng. Semoga saja, buku ini kembali memberikan semangat bagi kita semua mengisi pembangunan Sulteng salah satunya melalui olahraga.
Pakaroso!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H