Mohon tunggu...
Baslan Syahputra
Baslan Syahputra Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Sebagai manusia pencari ilmu. Putra kedua dari 4 bersaudara yang bercita-cita ingin menjadi pembesar negeri ini.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Revolusi dan Resolusi Wisata Indonesia

25 Desember 2014   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia dengan gugusan pulaunya memang menyimpan kekayaan alam yang luar biasa. Anugerah ini tentunya harus dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat. Sumber daya hayati dan hewani Indonesia yang membuat iri negara lain, harusnya bisa menjadikan Indonesia mendapat keuntungan materil dari hal ini dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Menjadikan Indonesia dipandang hati-hati oleh negara lain dari segi ekonomi internalnya.

Nah, apalagi hal yang berhubungan dengan pariwisata, luar biasa kaya ! Dimana-mana ada tempat wisata. Bergerak sedikit, sudah ketemu air terjun. Ke kanan sedikit sudah disambut dengan pantai dan kenampakan alam yang indah-indah. Memang tak terkalahkan. Seharusnya kita bangga dengan alam sendiri, bukannya berbondong-bondong ke negara orang hanya untuk berwisata.

Air Terjun Linggahara, Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumatera Utara

Sumber : http://twicsy.com/i/VbRKpd

Potensi Indonesia harus dieksplor untuk kepentingan bangsa ini. Seperti sektor pariwisata ini. Sementara Bapak pejabat yang lain mungkin mengurusi bidang lain dalam memajukan negara, mengapa kita tidak mencoba untuk menggalakkan kembali sektor pariwisata ini sehingga masyarakat maupun wisatawan asing bejibun datang menikmati alam Indonesia. Kalau sudah begitu, income dari devisa Indonesia sendiri bisa meningkat.

Nah, kita sebagai warga negara yang ingin memajukan bangsa, tentunya akan membantu walaupun hanya sebuah kritikan ataupun harapan untuk sektor pariwisata kita agar semakin berkembang dan lebih baik sehingga bukan hanya menarik minat wisatawan asing dan masyarakat tetapi juga membuat mereka betah tinggal di Indonesia. Harapan-harapan itu adalah :

1. Menjadikan sektor pariwisata ini sebagai andalan karena kita kaya dengan wisata alam maupun budayanya.

2. Menggembleng kembali sosialisasi ke berbagai daerah tentang pembelajaran yang berkaitan dengan wisata-wisata yang ada di Indonesia sehingga masyarakat tahu wisata daerahnya sendiri.

3. Mempromosikan wisata Indonesia ke mancanegara dengan cara yang kreatif seperti dalam forum internasional, animasi, banner, kerjasama antar negara, maupun dari segi perfilman yang mengangkat budaya Indonesia. Saya sangat bangga ketika hutan Kalimantan menjadi setting dalam film Anaconda, Krakatau, dan Candi Prambanan dalam film The Philosophers walaupun hanya menonton trailernya saja.

4. Meningkatkan sarana-prasarana wisata serta akses ke tempat tersebut sehingga membuat wisatawan merasa nyaman.

5. Mengeksplorasi kembali wisata alam Indonesia yang mungkin belum ditemukan misalnya di pedalaman suatu pulau.

6. Meningkatkan kembali kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam memajukan pariwisata Indonesia.

7. Menguatkan kembali manajemen/pengelolaan instansi yang berkaitan dengan pariwisata.

Harapan-harapan ini tentunya bisa menjadi misi kita dalam memajukan sektor pariwisata. Kita akan tunjukkan pada dunia bahwa negara kita ini kaya akan wisata alam dan budaya, sebagai negara yang aman dari perspektif terorisme, sehingga dapat menari minat pelancong lokal maupun asing. Pemerintah mungkin tidak bisa mengerjakan ini sendirian, dan begitu juga dengan masyarakat. Kesadaran dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat adalah tonggak dalam melahirkan harapan-harapan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun