Subyektivitas Ustadz Abdul Somad
Subyektivitas UAS ada saat Beliau mengatakan bahwa masih belum bisa setuju bahwa catur adalah cabang olahraga. Anda pun disini bebas berpendapat bahwa terpaku memikirkan sebuah strategi itu melatih kecerdasan berpikir.
Secara subyektif saya pun bisa berpendapat bahwa baca Basmalah itu melatih kecerdasan berpikir. Belajar Fiqh pun samaÂ
Secara subyektif, saya bisa juga berpendapat bahwa mengundang seorang Sukmawati untuk menjadi pembicara itu hal yang mutlak kurang kerjaan.Â
Sukmawati Kurang Kerjaan ?
Karena saya ga berhak menilai keimanan seorang Sukmawati. Tapi pendapat Sukmawati begitu mudah terbantahkan--- mau anda seorang believers atau non believers sekalipun apabila mau obyektif diatas subyektif
Ga ada paksaan untuk mengikuti nya, meski hukum dan ilmunya sudah jelas. Seperti hal nya kewajiban untuk menyampaikan. Bagi Muslim itu wajib yg enggak yo monggo aja jalan terus caturnya
Sisanya ya kan kita pertanggungjawaban masing masing kok.
Dan Ustadz Abdul Somad dengan ilmunya, kelak, pertanggung jawaban Beliau itu jauh lebih besar ketimbang kita netizen yang maunya debat ini.
 Nanti kelak ga perlu debat dengan yang Maha Tau kan?
Kalo sudah tau  nanti tanggung jawab nya masing masing , nah kenapa terkadang Muslim suka berkesan atau keliatan nya kok urusan pribadi orang lain mesti di bahas atau di elingke rame rame terus sih?  Kayak kurang kerjaan banget.