Dan  kalau konsep Manuggaling Kawulo Gusti dianggap sesat  karena (anggapan salah )  Menuhankan Diri Sendiri  dan maka dari itu halal untuk dipersekusi karena itu merupakan bagian dari jalan menuju Jannah, anta bikin ane bingung lho.  Wong tidak tahu kok malah mengambil apa yang menjadi Haknya Yang Maha Tahu ?Â
Yang Playing God disini siapa coba ?Â
Lantas, apa hubungannya dengan naik nya hak para Veteran di awal artikel sendiri? Â
Jangan sekali sekali berani tanya ke veteran veteran itu, apa agama mereka? Â Anekdotnya adalah semakin banyak Allah, Tuhan, Gusti atau bahkan Dewa sekalipun justru semakin baik buat mereka. Bekingnya tambah banyak kan? Â Dan membuka artikel itu sangat terlihat bagaimana--maaf-- rendahnya kita menghargai diri kita sendiri akan sebuah arti kemerdekaan. Â
Bagaimana kita bisa menghargai orang lain, sementara menghargai pahlawannya sendiri saja gak lebih penting dan besar nilainya dari cicilan Ninja  buruh pabrik DKI ? Gelar wajan bukan karena dapur umum berperang, tapi  gara gara telor siap pasang badan buat berantem dengan  bangsanya sendiri.  Atau gara gara jaring item absurd rela ngeledekin bangsa nya sendiri, bilang bikin malu negara tapi sendirinya gak berbuat apa apa untuk menyambut Asian Games 2018. Tau beres  dan jutaan like ke  PUPR sudah cukuuup.Â
Bisa kebayang berita di luar begimana? " Indonesia is at stake over eggs and  black stocking like garment  over The Kali Item river "
Dan  jauh jauh jauh hari kemudian, Buku Sejarah  pun mencatat. Akan sebuah pergerakan Jong Cebong dan Jong Kampret. Mereka tak pernah masuk ke Piala Dunia, dan terlahir peradaban baru dua ras dimana satu ras hidup  bersama dengan tingkat intelegensia sekolam, dan ras aneh yang lain hidup seperti mutant kalong yang bergelantungan sembari selalu menghisap substansi adiktif yang kini tidak dikenal : MSG.
Alien bilang : Tenggelamkan !Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H