Catatan pertanyaan penting . Bagaimana sebuah perusahaan Freeport Indonesia Inc bisa berdiri atau disahkan bahkan saat situasi politik di Indonesia pun belum pulih atau bahkan stabil ?Â
10 Januari 1967 -Penetapan Indonesian Foreign Investment Law dan pada 5 April 1967, dimulainya awal kontrak kerjasama antara Freeport Indonesia, Inc dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai eksplorasi, dan pembagian hasil tambang Papua Barat. Namun tentu upaya eksplorasi tidak dapat segera dilakukan mengingat situasi geo politis yang belum stabil di daerah tersebut. Dan pada tahun 1969, PEPERA atau Penentuan Pendapat Rakyat di Papua Barat yang semula bernama Irian Barat dilakukan atas komando Jenderal Sarwo Edhi Wibowo
Segala hal yang berkaitan dengan Operasi Trikora dan PEPERA dapat anda lihat di laman ini . Dan perjanjian kerjasama poros Washington yang dimulai setelah terbunuhnya JFK , dengan Presiden John B Lyndon dan pertemuan penerusnya,  Presiden Gerald Ford dan Henry Kissinger dengan Presiden Soeharto pada 1975 di Camp David untuk 'hubungan selanjutnya' pada pembebasan Timor Timur, dapat dilihat di tautan ini.
Hormati mereka, dengan segala keputusan yang diambil, baik ataupun buruknya, tanpa terkecuali.Â
Ambil pelajaran yang ada. Itulah gunanya sejarah, atau sejarah akan kembali mengulang kembali.Â
 Cara 'jelek' lainnya adalah berupaya menggunakan kekuatan terkuat- dukungan ummat Islam -- untuk upaya menggempur isyu kebangkitan kembali Partai Komunisme Indonesia. Lagi lagi, tolong jangan benturkan Umat untuk satu kepentingan politik yang mengerucut pada 2019. Saat anda tak henti hentinya melakukan upaya ini, ya secara otomatis , "kami" yang tidak bernaung atas kepentingan apapun akan terus berusaha mematahkan. Apapun isu yang digoreng yang berpotensi menyebabkan perpecahan bangsa.
Menjadi lucu, karena melihat upaya 'mentah' penggiringan isyu Muslim lawan Komunisme ini ibarat melihat seorang ( konon) pemimpin Agama yang anti Amerika, eh ternyata naeknya Jeep Rubicon atau bahkan seorang Panglimanya yang entah kemana sekarang ini ternyata sempat diisyukan menjadi pengacara sebuah "Perusahaan Tambang yang Konon Terkemuka" ini? Â Atau bahkan upaya propaganda tentang satu kebohongan yang dilakukan berulangkali dengan harapan akan menjadi sebuah kebenaran.
Ironisnya, itulah kata mutiara yang menjadi buah pemikiran Kang Lenin yang  jelas gak sodaraan dengan Mas Lennon.Â
Kosongkan gelasnya dulu. Nanti tumpah isinya.Â