Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Bedjo Untung, Komunisme, JFK dan Tanah Papua

21 September 2017   18:49 Diperbarui: 21 September 2017   19:36 7512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
JFK and Soekarno ; sebarr.com

Upaya penekanan terhadap Belanda dimulai dengan mengirimkan Jendral A.H Nasution ditahun sebelumnya untuk meminta dukungan Moskow, Uni Soviet dengan pembelian persenjataan perang.  Catatan penting disini adalah , perang dingin antara Amerika dan Uni Soviet yang tengah berlangsung. Tentu,  Amerika pun segera memposisikan diri untuk juga membantu Indonesia.  John F Kennedy yang juga merupakan seorang nasionalis seperti halnya Soekarno langsung serta merta memberikan dukungan.

Dengan menekan Belanda untuk mundur dari Irian Barat, dan menawarkan pada Indonesia sejumlah dana sebesar 11 Juta Dollar Amerika dari IMF dan World Bank untuk pendanaan pemulihan Indonesia.  Soekarno pun menerima tawaran tersebut meski belum terealisasi. Namun nasionalisme nya dan juga sedikit keberpihakan pada Uni Sovyet pun tidak serta merta kemudian mengatakan bahwa Amerika bakal kemudian mengatur Indonesia dalam hal pengelolaan negara.

Upaya keras tersebut pada akhirnya membuahkan hasil yang dinamakan Perundingan New York pada 1962. Disini, perundingan tersebut jelas gamblang akan membuahkan hasil positif pada Indonesia. Namun, kebijakan keras Soekarno akan nasionalisasi tentunya tidak akan menguntungkan sebuah kontrak kerjasama eksplorasi yang sudah ditanda tangani pada tahun 1960 lalu itu. Dukungan JFK terhadap Soekarno, isyu pro komunisme terhadap keduanya pun menjadi satu catatan penting internal Amerika.

JFK and Soekarno ; sebarr.com
JFK and Soekarno ; sebarr.com
22 November 1963-Peristiwa terbunuhnya Presiden John F. Kennedy di Dallas , Texas.  Banyak konspirasi teori yang melatarbelakangi peristiwa ini. Namun impact jelasnya kepada Indonesia adalah berakhirnya dukungan terhadap Soekarno.  Terlebih CIA, yang menganggap bahwa Soekarno yang pro komunisme dan dekat dengan RRT dan Uni Sovyet dapat menjadi benalu. Mengapa harus dibantu? Mereka harus segera menemukan seseorang sosok yang dapat menjadi white knights mereka. Sosok Indonesia yang dapat menjadi penyeimbang. 

30 September 1965 -Peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang (konon) didalangi oleh Partai Komunis Indonesia. Upaya pemberontakan dan kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia dalam menancapkan kukunya lebih dalam di Indonesia. Banyak versi sejarah, kesimpangsiuran dan juga latar belakang.

Beberapa saat sebelum itu, kunjungan Menlu Subandrio ke RRT dan dijanjikannya 100.000 pucuk senjata untuk Indonesia dan isyu Angkatan Kelima pada awal tahun 1965 oleh PKI kepada Soekarno pun menjadi satu catatan penting.  Angkatan Kelima, adalah para buruh dan petani yang dipersenjatai. Yang tentunya mereka kebanyakan bernaung sebagai underbow PKI, meski pada kenyataannya banyak buruh dan petani yang tidak mengetahuinya. Ini catatan kelamnya.

poster film G30SPKI . Sumber : Historia.id
poster film G30SPKI . Sumber : Historia.id
Kedekatan Soekarno pada PKI, terlebih pada saat peristiwa "Ganyang Malaysia" dengan gamblang menyebut jargon Inggris kita linggis, Amerika kita Setrika . Hal tersebut jelas sebagai satu pesan yang dikirim Soekarno atas tidak adanya dukungan dari Amerika terhadap Indonesia, seusai JFK yang ditembak mati sebelumnya. Pada masa itu, Tentara Nasional Indonesia pun seperti kehilangan kepercayaan pada sosok pimpinan tertinggi Soekarno. Mereka tidak tahu siapa lawan atau kawan. Situasi begitu rumit 

 Dan puncaknya, Gestapu ( Gerakan tigapuluh september) atau Gestok ( Gerakan satu oktober). Antara Dewan Jenderal yang konon akan melakukan kudeta terhadap Soekarno, dan Dewan Revolusi yang dipersiapkan oleh Letkol Untung.   Ada beberapa versi disini dimana kita masing masing harus bijak melihatnya, namun tetap fokus pada apa dan siapa dibalik semua kepentingan ini.

Yang tidak bisa dilepaskan adalah kedekatan Soeharto dan Letkol Untung sendiri.

dokumen pribadi. Sriwidjaya 70 Semarang
dokumen pribadi. Sriwidjaya 70 Semarang
Sebuah dokumen yang diliris oleh CIA , The Lessons of the September 30th Affair yang ditulis oleh Richard Ca6bbot Howland memberikan satu kesimpulan 'dini' bahwa sebenarnya Soekarno lah dalang dibalik gerakan ini sendiri. Bahwa Soekarno bertanggung jawab akan hal ini sepenuhnya.  Secara subyektif saya melihat satu sisi ketidak sukaan CIA pada Soekarno pada laporan ini yang didasari dari satu pernyataan keras Soekarno : "To Hell with Your Aid".

Disatu sisi lain, sebuah peristiwa ditembak jatuhnya pesawat B29 dan pilotnya , Allan Pope menjadi satu bukti -meski tentu dipungkiri- bahwa CIA telah beroperasi di Indonesia sejak 1958.  Kebetulan dengan catatan kejadian diatas pada tahun 1957 ?

Pada Oktober 1965, Williams , dari Texaco kemudian memberikan 'sedikit' informasi kepada  Forbes Kingsbury Wilson , bahwa tak lama lagi kegiatan eksplorasi Erstberg yang sempat tertunda dapat "segera dilakukan". Dan pada tahun yang sama, Organisasi Papua Merdeka ( OPM) terbentuk atas ketidak puasan sebagian warga Papua terhadap upaya 'pembebasan' Papua Barat yang dilakukan jauh hari sebelumnya.

11 Maret 1966-Surat Perintah 11 Maret 1966. Yang secara kontroversial , kembali menimbulkan beberapa versi tentang berakhirnya kepemimpinan Soekarno, dan dimulainya kepemimpinan Soeharto pada 12 Maret 1966 atas Republik Indonesia.  Situasi semakin pelik, dan Soekarno yang kabarnya meminta dukungan dari Blok Peking pun tidak dapat berbuat apa apa karena Peking sepakat untuk menghindari konflik yang pelik di Indonesia ini.  Pada tahun yang sama, Forbes Kingsbury Wilson menjadi Direktur Freeport Indonesia, Inc, subsidiari operasi dari Freeport Minerals Company.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun