Sebuah kedekatan dan urusan pribadi kadang membuat bias poin yang sebenarnya.
Seperti halnya anjing yang berusaha mengejar ekornya sendiri, kita terkadang mempertanyakan sesuatu yang salah. Pertanyaan yang tidak tepat , hasilnya pun jadi enggak tepat.
Berkutat pada pertanyaan yang lebih gencar pada urusan terkait subjektivitas pribadi.
Alih alih bertanya Kenapa "Gayus Tambunan"ada  disana, kita lebih suka bertanya " Apakah Pakde Kartono adalah Gayus Tambunan ?"
Siapa yang urusan dengan siapa Pakde Kartono? Lihat apa yang ditulis, namun bukan siapa yang menulis. Konon, katanya seperti itu.
Artikel dari Rekan Kompasianer Tomy Unyu Unyu memang cukup kontroversial. Tautan fotonya menekankan pada beberapa rekan Kompasianer yang tampak hadir dalam pertemuan itu dan terlebih pada sosok yang di indikasikan sebagai seorang "pesakitan koruptor kelas kakap".Â
Ini sudah masuk ranah hukum. Buat saya yang awam, ini menjadi pertanyaan. Apa yang sedang mereka lakukan disana?
Dan ngapain seorang bernama  Gayus Halomoan Pertahanan Tambunan, yang Kasasinya ditolak dandi jatuhi hukuman 30 tahun penjara bebas lenggang kangkung di indikasikan berada disana? Alih alih  menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin seperti asumsi saya yang awam ini, pertemuan yang menurut klarifikasi Pakde Kartono terjadi pada tanggal 9 Mei 2015 lalu terjadi.
Dalam klarifikasinya, Pakdhe Kartono menjawab bahwa ia  ( Pakdhe Kartono) bukanlah Gayus Tambunan, melainkan pengacaranya.  Disela sela  sibuk dan susahnya mengeluarkan GT dari Lapas Sukamisdisinikin ( lagi lagi ini asumsi) untuk satu kasus perdata, dibawalah si Klien atau GT ini berhaha hihi untuk kopdaran dengan para Kompasianer yang lain.
Â
Semudah itukah?Â
Â
Sumber gambar diatas adalah satu bagian didalam artikel disini . Apabila anda sedang berasumsi ( lagi ) bahwa GT yang tidak disebutkan secara blak blakan melainkan hanya dengan inisial sementara nama yang lain pun disebutkan dengan jelas dan komplit, seorang akan berasumsi bahwa GT adalah Gayus Tambunan.
Dan apabila memang benar, maka bisnis apakah yang bisa dilakukan dengan seorang terpidana korupsi dan konon sejatinya berada di Sukamiskin untuk 30 tahun?
Semoga sih tidak terkait dengan licinnya "GT" yang bahkan sempat ke Singapura meskipun daftar cekal sudah keluar untuk dirinya. Disini Imigrasi , konon, kebobolan?Â
Saya tidak mau ikut ikutan bikin analisa yang terkait dengan pribadi seseorang. Itu menjemukan dan kenapa membatasi diri untuk berkutat disana? Â Saat sudah terkait subyektivitas, apa gunanya pertanyaan bahkan analisa tersebut? Pertanyaan yang dilakukan disini adalah terkait dengan kewajiban dan juga hak warga negara.
Orang bijak bayar pajak, yang ngemplang tidak ditindak dan mau terbahak bahak ? Nanti dulu.Â
Sebagai catatan, baik foto terkait pertemuan ataupun artikel mengenai pertemuan dan fasilitasinya sejatinya dibawa ke ranah hukum untuk klarifikasi dan justifikasi kejadian.
Kenapa "Gayus Tambunan" berada disana?Â
Â
Sumber Artikel :
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H