[caption id="attachment_264256" align="aligncenter" width="502" caption="Dokumen Penulis"][/caption] Joran pancing emang udah ibarat istri keempat buat penulis. Yang berarti karena saking demennya kemana mana selalu pengen dibawa. Dimana ada sungai, tasik atau danau, laut atau empang, semua tempat tentu asik aja dibuat mancing. Dapet enggaknya urusan belakang. Yang penting duduk tenang , melihat pemandangan dan kadang terbakar matahari, dan berimajinasi ikan jenis apa yang ada dibawah (air) sana. Rutinitas pekerjaan yang sering bolak balik ke negeri jiran,Malaysia, pun tentu tidak lewat untuk menyalurkan hobi. Joran pancing dan perkakas sudah terkemas dengan rapi diantara travel bag kecil untuk baju ganti dan yang lainnya. Acara mancing kali ini memang kali kedua. Yang pertama dilakukan sekitar satu bulan silam dengan 'sedikit' kekecewaan.  Kecewa karena saat itu hujan turun dengan derasnya saat baru bisa landed/ mendaratkan 1 ekor ikan jenis amazon redtail catfish ( sejenis lele; red) dan sedikit segan untuk melanjutkan. Bukan apa apa, hujannya sendiri sebetulnya tidak masalah, tapi apabila disertai dengan petir? Joran pancing yang mengacung ke atas rawan tersambar ! Gak lucu kan maunya nyantai malah jadi babak belur ? Buat para angler /pemancing di luar sana, harap berhati hati pada saat hujan, karena joran pun bakal sanggup menarik petir untuk menyambar. "Natural Exotic Fish Fishing Pond" Saat kunjungan yang lalu, seorang rekan master Fly Fishing* dari Malaysia , Nick Ooi, pemilik toko pancing profesional The Tackle Box Adventure memberikan rekomendasinya untuk tempat ini. Nick mengatakan bahwa "empang" yang satu ini memang luar biasa. Terdapat berbagai macam jenis ikan dengan ukuran yang bisa terbilang 'monster'. Mulai dari ikan bawal berukuran besar , talapia, haruan atau snakehead, jenis ikan "lele" luar seperti redtail catfish  ( asian & amazon )dengan buntutnya yang merah indah, gengish khan redfish , arwana dan bahkan ikan asli sungai amazon seperti arapaima gigas dan ikan bercerucut buaya atau alligator gar pun ada disana ! Tentu suatu hal yang menarik, mengingat sebelumnya apabila ingin memancing ikan ikan monster seperti diatas seseorang harus 'rela' untuk travelling sampai ke Thailand.  Kolam pun luas, benar benar seukuran lapangan bola. Di Jakarta dan beberapa daerah di Indonesia pun sebetulnya ada. Hanya luas kolam dan banyaknya pemancing dan juga ukuran ikan belum bisa memuaskan hati. Natural Exotic Fish Fishing Pond yang berlokasi di Kampung Sungai Bakau, Rawang, memang mudah untuk dicari. Terletak kurang lebih 30 km yang bisa dicapai dengan mudah melalui jalur bebas hambatan dari area Subang Jaya. Sistem disana tentu catch and release. Pemancing membayar RM 100 untuk 3 jam + 1 jam bonus yang diberikan oleh mereka.  Untuk umpan? Dari mulai umpan tiruan yang bisa dibawa sendiri atau ikan hidup dan juga 'jeroan' seperti ati ampela dan usus ayam pun disediakan disana. Tergantung dari jenis ikan apa yang ingin didapat, umpan pun akan menentukan.  Dan setelah bersiap siap memilih lokasi, mempersiapkan peralatan dan umpan, acara mancing pun resmi dimulai. Seorang rekan sesama angler  berkebangsaan Inggris yang sudah cukup lama tinggal di Malaysia pun turut menemani. Kami pun mengawali dengan berlatih teknik fly fishing menggunakan umpan buatan. Dibawah matahari terik dan suhu sekitar 38 derajat ini pun cukup menguras keringat. Fly Fishing sendiri merupakan teknik dimana seorang pemancing menggunakan joran dan ril yang khusus dengan teknik seperti menganyun dan mencambuk berulang kali sebelum akhirnya mendaratkan umpan ke arah depan.
Setelah bosan bermain 'cambuk' kami pun beralih ke teknik konvensional. Menggunakan joran dan ril kelas lightweight untuk bait casting dengan umpan tiruan. Tak menunggu lama ( menurut ukuran pemancing tentunya) , ril pun sontak menjerit, disambar, dan strike !  Karena menggunakan peralatan yang 'minim' saya tak mau gegabah. Ujung joran yang melengkung dan tarikan fight yang mantap menandakan ikan tersebut 'mungkin' punya ukuran yang cukup lumayan. Lebih baik sedikit bermain 'tarik ulur' daripada harus putus ditengah jalan, sekedar membuat ikan capai. Setelah pertarungan kurang lebih 10 menit, ikan pun berhasil mendarat.  Lumayan, redtail catfish berukuran 4 kg pun berhasil naik.  Tak lama kemudian, rekan saya pun strike. Dengan piranti yang lebih mumpuni , diapun berhasil mendaratkan ikan jenis yang sama dengan ukuran yang sedikit lebih besar.
Hari menjelang malam pun tak menjadi masalah. Â Kami pun beralih menggunakan umpan 'amis' seperti jeroan ayam yang jujur saja baunya memualkan, namun efektif. Â Berulang kali kami mendaratkan ikan jenis yang sama, dengan ukuran yang tak jauh berbeda. Oh ya, untuk sekedar meramaikan, kami pun sedikit 'bertaruh'. Tak banyak, bahwa yang mendapat ikan terbesar yang menjadi pemenang, dan yang kalah pun harus membelikan makan malam berupa Nasi Kandar dan tentu saja Teh Tariknya.
Saya sedikit cemas sebetulnya, mengingat beberapa kali naik ikan masih berada di ukuran yang relatif sama. Â Cukup bikin senang, tapi menjadi kurang menantang walaupun otot tangan pun jujur sudah mulai terasa sedikit pegal.
Terhitung 3 kali gagal angkat dan 1 kali putus pun sedikit membuat gusar. Â Memancing seperti ini memang masuk kategori sport fishing. Berat ikan dikalikan 1 3/4 kali karena didalam air dan juga lamanya proses tarik ulur menjadikan seperti berlatih angkat beban. Cukup menguras tenaga,memang. Dan akhirnya, tak lama kemudian ril kembali menjerit.
Kali ini sedikit berbeda. Â Tarikan berat dan perlawanan pun terasa lebih berisi. Setelah berjuang lebih dari 20 menit karena tak mau resiko putus lagi dan terburu buru, seekor ikan (lagi lagi) redtail catfish berukuran sekitar 12 kg pun berhasil naik.
Karena lamanya pergulatan, ikan tak bisa serta merta langsung dibalikkan kedalam kolam. Perlu penanganan khusus sebelumnya.  Mas Tikno, seorang caddy asal Sidoarjo yang membantu kami  dengan bertugas menaikkan ikan menggunakan serok jalanya pun segera menempatkan ikan tersebut disebuah kolam berukuran kecil dengan air yang jernih. Memberikan waktu untuk ikan tersebut beristirahat dan pemulihan sebelum dikembalikan kembali ke kolam tersebut.
Acara memancing ditutup dengan tarikan istimewa dari ikan bermoncong buaya atau lebih dikenal dengan nama Alligator Gar. Yang ini sedikit bikin minder karena ukurannya yang relatif besar, giginya yang memang tajam dan bahkan setelah diangkat pun masih meronta ronta. Â Karena khawatir ikan terjatuh diluar dan terantuk, maka penggunaan kain pun tidak diharamkan. Ikan lebih tenang dan jelas lebih aman karena tidak licin saat dipegang. Â Karena saat itu lupa membawa anduk untuk memancing ya terpaksa kaos dalam yang dipakai usai kerja pun akhirnya dikorbankan :)
Sebetulnya, masih banyak ikan lain di kolam tersebut dengan ukuran yang lebih sensasional. Seminggu sebelumnya rekan berhasil mendaratkan genghis khan sebesar 25 kilogram, dan 36 kilogram.
Dengan kemudahan akses menuju ketempat pemancingan Natural Exotic Fish Fishing Pond, keramah tamahan pengelola dan juga para staf disana , dan tentu saja ikan monster dan sensasi strike yang luar biasa membuat wisata mancing ke negeri Jiran Malaysia pun layak untuk dijadikan destinasi wisata pemancing yang bisa dikunjungi saat sedang berada di sekitar Kuala Lumpur, Malaysia.
Nasi kandar dan teh tarik di kedai mamak  pun menunggu......
Salam Mancing Mania.
Lokasi : Natural Exotic Fish Fishing Pond , Â Lot 13- Batu 23, Jalan Batu Arang Kampung Sungai Bakau, Rawang, Malaysia.
Biaya :
RM 50 /jam, untuk tiket jackpot . RM 100 untuk paket 3 jam+ bonus 1 jam /pemancing per satu joran.
Toko Pancing Terekomendasi : Tackel Box Adventure Sdn. Bhd : 99 SS15/4c, Subang Jaya, Malaysia
**Note : Tautan Foto Yang Terdapat Di Artikel Merupakan Dokumen Pribadi**
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H