Mohon tunggu...
Baskoro Endrawan
Baskoro Endrawan Mohon Tunggu... Freelancer - Keterangan apa ?

Like to push the door even when it clearly says to "pull" You could call it an ignorance, a foolish act or curiosity to see on different angle :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Antara Prabowo, Michael Camdessus dan Novel Al Katiri

20 Maret 2014   03:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:43 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wiranto pun mempunyai versinya sendiri. Dia pun bertutur bahwa perintah pencopotan Prabowo Subianto sebagai Pangkostrad pada saat itu adalah perintah langsung dari Presiden B.J Habibie. Dia pun mengaku terkejut atas perintah tersebut. Suatu pernyataan dari Wiranto yang tampaknya terlalu mudah untuk diragukan mengingat pada saat itu posisi Presiden B.J Habibie pun seperti terjepit. Bukan dari "kudeta" oleh Pangkostrad Prabowo Subianto, melainkan justru dari penekanan secara "halus" Pangab Wiranto yang seakan tidak memberikan pilihan atas kekhawatiran Habibie.  Tanpa dukungan militer, dan dalam "arti lain" berarti menuruti anjuran Wiranto,  Presiden Habibie tanpa dukungan militer merasa tidak berdaya.

Sekali lagi, seorang bernama Prabowo Subianto menjadi kambing hitam atas sebuah kejadian.  Bahkan pada saat itu Mantan Presiden Soeharto pun menduga bahwa menantunya ini ada juga didalam aksi penggulingan dirinya. Sesuatu yang masih bisa menjadi pertanyaan apabila mengingat kapabilitas intelejen Soeharto yang memang mumpuni. Namun juga harus dipertanyakan 'tuduhan' tersebut terhadap Prabowo, mengingat bahkan pada masa akhir pemerintahannya Soeharto yang baru saja kehilangan Ibu Negara ,  Raden Ayu Siti Hartinah atau lebih dikenal dengan nama  Ibu Tien Soeharto pun seperti kehilangan arah dan juga ketajaman intelejennya.  Tak sanggup membaca ancaman disekitarnya dan bahkan campur tangan asing atas penggulingannya secara lebih dini adalah indikasi nya.

Artikel diatas hanyalah sebuah 'pelengkap' atas artikel menarik yang ditulis oleh rekan Kompasianer Sang Pujangga.  Meskipun "amaran" tebal hitam berbunyi Warning : artikel ini terindikasi Black Campaign  yang tertulis  sebetulnya sudah 'sedikit' menjelaskan alur penulisan artikel  Serial Beban Sejarah Hitam Prabowo : Dari Penculikan Aktivis Hingga....  Meski demikian, fakta fakta yang diberikan didalamnya memang benar adanya.

Prabowo Subianto pun secara resmi telah menerimanya dan dia menjelaskan bahwa dia pada saat itu hanya menjalankan tugas saja, walaupun juga tidak mau mengelaborasikan pernyataannya lebih jauh tugas itu "dari siapa". Penyelidikan yang masih berjalan tampaknya hendak dihentikan hanya kepada pertanggung jawaban dirinya.  Sedikit mengherankan , apabila melihat banyaknya fakta di lapangan bahwa Danjen Kopassus maupun Pangkostrad hanya lah pelaksana, bukan pada tampuk kepemimpinan tertinggi.

Kebenaran sejarah, mengenai sampai dimana peran penting seorang Prabowo Subianto dan dengan berbagai versi cerita yang ada pada saat ini memang harus diluruskan, atau pada akhirnya pun bisa jadi hanya menjadi suatu bagian dari sejarah yang tidak pernah secara jelas tercatat. Hanya versi cerita manakah yang akan kita pegang.

Saya bukan seorang pendukung Prabowo Subianto dalam pemilihan Presiden 2014 nanti.  Meski demikian, tak pernah meragukan sedikitpun pengorbanan atau kesetiaan yang sudah di tunjukkannya kepada Indonesia. Mulai dari Timor Timur sampai dengan akhir keterlibatannya di upaya menstabilkan keamanan di Republik Indonesia. Meski pada akhirnya namanya sendiri lah yang kemudian di korbankan.

Banyak pendapat yang beredar, bahwa semestinya Prabowo secara lugas menceritakan apa kejadian sebenarnya baik di balik aksi penculikan aktivis pro demokrasi tersebut ataupun tuduhan 'kudeta' atas dirinya. Apabila dia melakukan hal tersebut, fakta sejarah yang ada akan sanggup mendongkrak elektabilitasnya di bursa Calon Presiden 2014 ini.

Namun entah mengapa hingga saat ini Prabowo belum melakukannya? Janji Prajuritkah ?

#JKW4P -  Siapapun yang kelak terpilih, hendaknya berjuang untuk Bangsa dan Negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun