Mohon tunggu...
didik haryadi
didik haryadi Mohon Tunggu... Freelancer - analisis statistik basket

Membahas tentang bolabasket melalui analisis statistik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Metamorfosa Stephen Curry di NBA Musim 2014-15

23 Mei 2020   10:13 Diperbarui: 23 Mei 2020   16:14 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest.com/Golden State Warriors

NBA musim 2014-15, merupakan awal lahirnya dinasti baru Golden State Warriors. Aktor utama dibalik munculnya dinasti Warriors, yaitu Stephen Curry.

Pada malam draft NBA tahun 2009, Curry tidak berada di tiga besar. Ia dipilih oleh Golden State Warriors di urutan ke tujuh, putaran pertama.

Terdapat keraguan dengan tubuh yang kecil, Curry akan kesulitan bersaing di NBA. Namun, keraguan tersebut berhasil dipatahkan oleh Curry dengan meraih peringkat dua dalam penghargaan ruki terbaik, dibawah pemain Sacramento King, Tyreke Evans.

sumber: pinterest.com/Golden State Warriors
sumber: pinterest.com/Golden State Warriors
Jika melihat statistik, Curry lebih layak meraih gelar pemain ruki terbaik dibanding Evans. Curry berada di peringkat satu dalam persentase keberhasilan tembakan (FG%). Selain itu, Curry juga memiliki rata-rata asis tertinggi diantara para ruki dengan 5,9 asis per game. Kekurangan Curry terletak di rata-rata produktivitas angka. Ia berada di peringkat dua, dibawah Evans.

Sempat menurun di musim 2011-12, karena cedera angkle, Curry langsung memecahkan rekor tembakan tiga angka tertinggi dalam satu musim di musim 2012-13, mengalahkan rekor miliki Ray Allen yang dibuat di musim 2005-06.

Performa Curry semakin meningkat di musim selanjutnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam hal net rating. Awal musim 2014-15, sorotan media tertuju kepada keputusan sang raja, LeBron James, yang memiliih kembali ke klub yang memilihnya di urutan pertama NBA Draft 2003, Cleveland Cavaliers.

Berjalannya musim 2014-15, Curry secara perlahan mencuri perhatian para media. Diluar dugaan, Curry memimpin Warriors untuk meraih peringkat pertama di tengah ketatnya persaingan di wilayah Barat. 

Selain itu, Curry juga semakin menajamkan rekor tembakan tiga angka, mengalahkan rekor yang ia catatkan di musim 2012-13. Puncaknya, ia berhasil meraih gelar pemain terbaik (MVP) untuk pertama kalinya, mengalahkan Harden dan James.

Secara individual, Curry memiliki offensive rating tertinggi di Warriors dengan 114,7, meningkat 4,1 dibanding musim 2013-14. Meningkatnya offensive rating dipengaruhi oleh meningkatnya faktor eFG%. 

Curry berhasil meningkatkan  sebesar 2,8 persen dari 56,6 persen menjadi 59,4 persen atau bisa diilustrasikan setiap dua kali upaya tembakan yang dilakukan Curry maka akan menghasilkan satu tembakan masuk.

sumber: synergysportstech.com
sumber: synergysportstech.com
Berdasarkan peta tembakan synergy, Curry menurunkan frekuensi tembakan di area perimeter sebesar 12 persen dan delapan persen di area dekat. Sebagai gantinya, Curry meningkatkan frekuensi tembakan di area tiga angka dan lima kaki.

Tidak hanya sekedar mempertajam rekor tembakan tiga angka. Curry juga meningkatkan efektivitas tembakan tiga angka sebesar dua persen dibanding musim lalu. Yang menjadi sorotan di musim ini, yaitu efektivitas tembakan Curry di area lima kaki. Dengan tinggi 6-3, Curry dapat memiliki efektivitas tembakan 61,7 persen dari total 376 upaya tembakan, meningkat delapan persen dari musim 2013-14.

Menurunnya frekuensi skema serangan isolation dan pick and roll ball handler berdampak terhadap menurunnya upaya tembakan di area dua angka.

Keputusan pelatih baru Warriors, Steve Kerr, untuk menurunkan frekuensi serangan isolation bukan tanpa alasan. Skema serangan isolation di musim 2013-14, menjadi skema permainan tertinggi ke tiga, namun justru menjadi beban karena hanya berada di persentil 80 persen.

Selain itu, pada musim 2013-14, skema serangan isolation merupakan skema yang menjadi beban Curry di area lima kaki. Skema serangan isolation memiliki frekuensi tertinggi ke-2 di area lima kaki, namun memiliki efektivitas tembakan terendah dibanding skema serangan lainnya, yaitu 38 persen dari total 64 upaya tembakan di area lima kaki.

Skema serangan pick and roll ball handler tetap menjadi skema dengan frekuensi tertinggi, namun berkurang dibanding musim 2013-14. Yang menjadi menarik, menurunnya upaya tembakan yang dilakukan justru berdampak terhadap meningkatnya persentil sebesar 2 persen dibanding musim 2013-14.

Meningkatnya produktivitas tiga angka dan efektivitas tembakan tiga angka didukung oleh dua skema serangan, yaitu skema serangan dengan persentil 98 persen, spot up dan off screen.

Kerr mengganti skema serangan isolation dengan meningkatkan frekuensi skema spot up untuk memaksimalkan potensi Curry di area tiga angka. 

Melalui skema serangan spot up, Curry memiliki 63 tembakan tiga angka, meningkat 25 tembakan tiga angka dibanding musim 2013-14. Persentase keberhasilan yang dimiliki sangat impresif, 51 persen.

Para pemain Warriors juga turut andil dalam memaksimalkan potensi Curry di area tiga angka. Mereka bekerjasama membuat situasi melalui off screen dengan tujuan membuat Curry nyaman melakukan tembakan tiga angka. 

Dengan skema tersebut, Curry dapat meningkatkan 14 tembakan tiga angka diiringi dengan meningkatnya efektivitas tembakan tiga angka sebesar 6 persen, tertinggi diantara skema serangan yang lain.


Untuk meningkatkan efektivitas tembakan di area lima kaki, Kerr membuat keputusan untuk tetap mempertahankan skema serangan pick and roll ball handler dan mengganti skema yang menjadi beban Curry di area lima kaki, isolation, dengan cut. 

Perubahan yang dilakukan oleh Kerr berdampak positif terhadap peningkatan performa Curry di area lima kaki. Skema serangan cut memiliki efektivitas tembakan tertinggi di area lima kaki dengan 73 persen dari 49 upaya tembakan di area itu.

Perubahan yang dilakukan tersebut berdampak positif terhadap peningkatan performa Curry di musim 2014-15. Curry mengganti skema serangan yang selama ini menjadi beban dengan skema yang mendukung kemampuan yang dimiliki. 

Atas performanya tersebut, Curry mendapatkan apresiasi dengan meraih vote tertinggi untuk mendapatkan gelar pemain terbaik (MVP). Selain itu, di akhir musim, Curry dapat mengantar Warriors untuk mendapatkan gelar juara NBA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun