NBA draft tahun 2020, terdapat satu pemuda yang berpotensi akan menjadi wajah masa depan NBA, yaitu Zion Williamson. Bukan tanpa alasan Zion mencuri perhatian. Ia memiliki modal penting, yaitu permainan efisien dengan berada di peringkat tiga NCAA dan satu ACC dalam hal efisiensi untuk pemain yang memiliki lebih dari 10 penguasaan per pertandingan.
Pada malam pemilihanNew Orleans Pelicans yang memiliki hak pilih pertama tanpa ragu memilih Zion untuk menggantikan superstar Pelicans, Anthony Davis. Namun, cedera di NBA Summer League membuat para fans Pelicans harus lebih sabar menanti sang anak ajaib untuk melakukan debut di musim regular.
Penantian itu pun tiba, tepatnya 22 Januari 2020 per waktu setempat, Zion melakukan debut ketika Pelicans melawan tim legendaris, San Antonio Spurs. Setelah debut tersebut, Zion mampu melanjutkan perjalanannya di NBA dengan total bermain 19 pertandingan.
Post-Up
Post-up merupakan gaya bermain Zion yang paling banyak digunakan. Ia menggunakan 21,5 persen penguasaan dengan post-up. Efisiensi serangan yang dihasilkan mendekati 1 angka pada setiap penguasaan.
50 persen penguasaan Zion berasal dari sisi left block. Kebiasaan yang dilakukan Zion ketika berada di sisi left block yaitu, 45,2 persen akan melakukan faces up, 42,9 persen akan berputar ke sebelah kanan, 7,1 persen akan berputar ke sebelah kiri, dan 4,8 persen akan melakukan post pin.
Faces-up memiliki efisiensi serangan diatas rata-rata. Efisiensi serangan faces up diperoleh dengan cara melakukan drives baseline atau drives middle. Sedangkan ketika melakukan gerakan ke arah kanan atau kiri, efisiensi yang dimiliki berada di rata-rata.
Efisiensi serangan di sisi right block sebenarnya lebih tinggi dibanding sisi left block, namun penguasaan yang dimiliki hanya 29,8 persen. Cara yang dilakukan untuk memperoleh efisiensi serangan juga masih sama yaitu melakukan faces-up lalu diteruskan denga drives baseline atau drives middle.Â
Area cat menjadi area dengan penguasaan post-up terendah. Ia memiliki 20,2 persen penguasaan dengan efisiensi serangan 1,1 pada setiap penguasaan.
Transisi, Cut, dan Put Backs
Transisi, cut, dan put backs sudah menjadi kontributor efisiensi serangan Zion di level universitas. Ia berada di peringkat dua NCAA dan satu ACC untuk put back. Sedangkan untuk cut, Zion berada di peringkat satu ACC. Ketiga gaya permainan tersebut masih dipertahankan Zion di level kompetisi yang lebih tinggi, NBA, dengan menghasilkan efisiensi serangan diatas satu angka untuk pengusaan diatas 10 persen.
Ketika Brandon Ingram dapat menarik dua pemain Celtics melalui post-up di area right block dan Jayle Brown mengikuti pergerakan Jrue Holiday, Zion dengan cerdik memanfaatkan situasi tersebut dengan melakukan cut ke area ring diakhiri dunk bertenaga.Â
Pada musim ini, gaya permainan cut Zion ke area ring sangat efisien dengan menghasilkan 1,6 angka dari total 47 penguasaan. Bahkan, Zion berada di persentil 94 persen.
Semakin meningkatnya tempo permainan di NBA membuat semua pemain harus dapat melakukan transisi. Menariknya, Zion tercatat sebagai pemain ruki yang memiliki efisiensi serangan tertinggi melalui transisi.Â
Bahkan, efektivitas tembakan (eFG%) yang dimiliki Zion lebih tinggi dibandingkan pemain terbaik NBA (MVP) musim lalu, Giannis Antetokounmpo. Zion hanya gagal memanfaatkan 0,8 upaya tembakan dari rata-rata 2,8 upaya tembakan melalui transisi.
Untuk put backs, Zion berada di persentil 62 persen, dimana 93,8 persen penguasaan put backs diperoleh melalui short rebound dengan efisiensi 1,2 angka pada setiap penguasaan.
Pick and Roll Man
Sebagai pemain dengan posisi tradisional sebagai forwarda, Zion dituntut dapat menciptakan situasi dengan membuat tembok bagi pemain lain. Ia memiliki 1,2 angka dari 39 penguasaan. Efisiensi yang dimiliki sebenarnya berada dibawah efisiensi tertinggi, cut. Namun, Zion hanya menggunakan pick and roll man sebesar 9,4 persen.
Rendahnya upaya tembakan tiga angka membuat distribusi pick and roll to the basket lebih besar dibanding pick and pop.Â
Namun, efisiensi yang dimiliki lebih besar dengan pick and pop dibanding pick and roll to the basket. Pick and pop menghasilkan 1,2 angka dari 12,8 persen penguasaan, selisih 0,2 angka dibanding pick and roll to the basket.
Cut menjadi gaya bermain yang mendukung performa Zion dengan 1,3 angka pada setiap penguasaan. Transisi berada dibawah cut, bahkan Zion menjadi pemain ruki dengan efisiensi serangan transisi tertinggi. Ketika rekan satu tim gagal memasukkan upaya tembakan, Zion siap mengambil offensive rebound diteruskan put backs.
Gaya bermain dengan penguasaan tertinggi, post up, memiliki efisiensi serangan dibawah 1 angka dari total 89 penguasaan. Sebenarnya terdapat satu gaya bermain yang lebih efisien dibanding transisi dan put backs, yaitu pick and roll man, namun persentase pemakaian masih dibawah 10 persen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H