Tim yang jauh dari pemberitaan media saat di preseason, San Antonio Spurs, berhasil mengalahkan tamunya, New York Knicks, dengan skor 111-120. Knicks yang sempat tertinggal 15 angka dari Spurs, perlahan-lahan mampu memperkecil margin skor hingga akhirnya mampu memimpin perolehan angka pada kuarter tiga menit 8:56. Spurs kembali berhasil mengambil keunggulan pada kuarter empat menit 6:31 melalui put-back dunk LaMarcus Aldridge. Spurs yang bermain lebih efisien dan intensitas pertahanan yang membuat Knicks melakukan 2 penguasaan yang berujung turnover membuat Knicks kesulitan untuk mengejar ketertinggalan.
Rendahnya efektivitas tembakan (eFG%) tidak membuat produktivitas angka Knick kalah atas produktivitas angka Spurs. Knicks memiliki 98 angka dengan 52,1 eFG%, sedangkan Spurs hanya memiliki 91 angka dengan 54,8% eFG%. Keunggulan produktivitas angka Spurs diperoleh melalui tembakan bebas. Spurs memiliki 29 angka dari 36 upaya tembakan bebas. Secara keseluruhan Spurs memiliki efisiensi serangan 1,1 angka pada setiap penguasaan.
80% pemain Spurs berkontribusi menghasilkan produktivitas tembakan bebas, hanya 2 pemain yang tidak berkontribusi terhadap produktivitas tembakan bebas, yaitu Derrick White dan Jakob Poeltl. DeMar DeRozan (13 pts, 4 reb, 4 ast) menjadi kontributor utama produktivitas tembakan bebas Spurs. Dia memiliki 7 angka yang berasal dari tembakan bebas dengan presentase keberhasilan 63,6%.
Walaupun tidak berkontribusi terhadap produktivitas tembakan bebas, Jakob Poetl (6 pts, 4 reb, 1 blk), mempunyai peranan penting dalam hal efisiensi bertahan. Dia menjadi pemain dengan efisiensi bertahan paling baik.Poetl kemasukkan 0,9 angka pada setiap penguasaan lawan. Dia menjadi penyebab  efektivitas tembakan Knicks pada area paint (non-ra) tidak dapat melebihi rata-rata liga. Poetl berhasil menghentikan semua tembakan lawan pada area tersebut dari 5 upaya tembakan.
Pemain terbaik pada laga ini, Dejounte Murray (18 Pts, 8 Reb, 6 Ast), memiliki selisih efisiensi bersih sebesar 18,8, dimana 113,2 dihasilkan melaui efisiensi serangan dan 94,4 dihasilkan melalui efisiensi bertahan. Jika Murray tidak bermain di lapangan akan berdampak pada memburuknya efisiensi serangan dan efisiensi bertahan. Efisiensi serangan Murray diperoleh melalui kontributor produktivitas angka dan fasilitator. Distribusi angka tertinggi berasal Spurs berasal dari area rim. Bukan pemain berkarateristik 3PP atau SPP yang menjadi kontributor utama produktivitas angka, melainkan Murray, pemain berkaratersitik OBH, yang menjadi kontributor utama produktivitas angka pada area rim.
Peran fasilitator diperlihatkan Murray dengan memiliki total 40 passing, dimana 6 berujung assists dan 7 berujung potential assists. 15 angka bagi Spurs dihasilkan hasil kreasi Murray. Ratio assists Murray diatas satu.
Selain berperan sebagai kontributor efisensi serangan, Murray juga berperan dalam hal efisiensi bertahan. Murray memiliki kemasukkan 0,9 angka pada setiap penguasaan lawan. Murray merupakan pemain kedua, dibawah Poetl, Â yang berhasil menurunkan efektivitas tembakan Knicks di area paint (non-ra). Murray hanya kemasukkan 1 tembakan dari 7 upaya tembakan.
Kontribusi produktivitas angka dari tembakan bebas menjadi faktor keunggulan Spurs. Murray dan Poetl menjadi kontributor utama dalam menurunkan efektivitas tembakan Knicks di area paint (non-ra). Selain itu, Murray menjadi kontributor dalam hal produktivitas angka serta menjadi kreator bagi rekan-rekan yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H