Lagi-lagi Indihome berbuat ulah terhadap pelanggannya. Sudah tak terhitung korban ketidak adilan pihak indihome terhadap para pelanggannya. Baru-baru ini, kembali muncul petisi kekecewaan pelanggan indihome karena ditengarai penipuan dan merugikan konsumennya.
Petisi kali ini berjudul “Telkom yang semena-mena terhadap pelanggan, mengubah kebijakan Promo dengan sebelah pihak”dibuat oleh salah satu pelanggan Indihome di Pontianak atas nama Katsuo Ono. Bukan main, dalam petisi tersebut sudah mencapai 23.265 pendukung, tinggal 1.735 pendukung lagi untuk mencapai 25.000.
Bayangkan saja, puluhan ribu pelanggan Indihome menyatakan kekecewaannya terhadap Indihome dan merasa ditipu karena telah merubah kebijakan promonya dengan semena-mena. petisi kali ini terbilang paling banyak dibanding dengan petisi-petisi sebelumnya. Dimana sebelumnya, petisi kekecewaan terhadap Indihome tak melebihi 20.000 pendukung.
Laporan kekecewaan puluhan ribu pelanggan Indihome tersebut, harus menjadi perhatian serius bagi pihak Kementrian BUMN dan Keminfo. Kedua Kementerian tersebut merupakan Kementrian yang paling bertanggung jawab atas kejadian fatal ini, karena Indihome merupakan perusahaan milik negara. Jika hal ini tidak cepat ditangani ditanggapi, bukan tidak mungkin pelanggan Indihome akan semakin merosot. Pucaknya, Bukan tidak mungkin juga jika Nasib Indihome nantinya, akan sama dengan Indosat yang dijual ke Luar Negeri.
Jika diamati, di antara perusahaan-perusahaan Internet yang ada di Indonesia, memang hanya Indihome yang selalu menjadi sasaran kekecewaan pelanggannya. Sudah terlalu banyak menemukan pelanggan Indihome yang kecewa disebabkan berbagai bermacam alasan. Mulai dari kabar pengusaha warnet yang rugi gara-gara berlangganan Indihome yang setiap bulan selalu naik tarifnya, sampai seorang novelis terkenal sekelas Tereliye-pun juga pernah menjadi korban ketidak jelasan tarif Indihome.
Indihome memang selalu tidak konsisten dengan perjanjian awal yang dijalin dengan pelanggannya. Di awal, dengan manis dan meyakinkan para sales Indihome menawarkan langganan yang begitu menawan terhadap pelanggannya. Tapi, ketika pelanggan tersebut sudah berlangganan, tak sedikit mereka mengalami kekecewaan. Ntah itu karena alasan tarif, Fair Usage Policy (FUP), ataupun alasan lain yang tak sesuai dengan perjanjian awal yang ditawarkan oleh sales Indihome tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H