Tekanan darah sangat penting di perhatikan, dengan hitungan detik tekanan darah bisa berubah-ubah, ditandai dengan pusing, sakit kepala, leher terasa kaku, dan mata berkunang-kunang, hal ini jelas akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari (Widiharti dkk, 2020). tekanan darah tinggi/hipertensi merupakan katagori Penyakit Tidak Menular (PTM).Â
Secara global, prevalensi hipertensi menurut World Health Organization mencapai 22% dari total penduduk dunia. Asia Tenggara berada di posisi ketiga dengan prevalensi hipertensi tertinggi sebesar 25% dari total penduduk (WHO, 2019).Â
Di Indonesia pada tahun 2018 prevalensi hipertensi meningkat menjadi 34,1% dan menempati peringkat pertama penyakit tidak menular yaitu sebanyak 185.857 kasus dan berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk Indonesia berusia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1%).Â
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%) (Basit dkk, 2019; Riskesdas, 2018).
Dengan tingginya prevalensi tersebut yang tidak disadari jumlahnya bisa menjadi lebih tinggi lagi dan hipertensi akan menjadi lebih sangat berbahaya ketika penderita tidak mengontrolnya karena jika terjadi dalam waktu yang lama akan menyebabkan terjadinya komplikasi penyakit.
Oleh karena itu Mari kendalikan tekanan Darah Tinggi dengan Cara Maasi, maasi adalah kata yang berasaal dari bahasa banjar yang artinya patuh. seorang penderita tekanan Darah tinggi berdasarkan hasil penelitian banyak faktor yang membuat pengobatan tidak berhasil diantaranya adalah tingkat kepatuhan penderita itu sendiri dalam mengola faktor-faktor yang bisa meningkatkan tekanan darah diantara diet yang salah, stress, lama bekerja, dan pola istirahat.
Maasi tersebut adalah :Â
1) Menghindari asap rokok, alkohol, dan zat karsinogenek lainnya
2) Atur Pola makan dengan Gizi seimbang
3) Aktifitas Fisik seperti bejalan, joging dan bersepeda
4) Senyum dan Hati yang bahagia